Show simple item record

dc.contributor.advisorSjamsudin, Endang
dc.contributor.advisorNurisjah, Siti
dc.contributor.authorPoerwanto, Roedhy
dc.date.accessioned2024-02-06T08:57:37Z
dc.date.available2024-02-06T08:57:37Z
dc.date.issued1981
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137799
dc.description.abstractPada Pelita III ada enam komoditi perkebunan yang akan dikembangkan, ialah tebu, kelapa, kelapa sawit, karet, coklat dan kapas. Menurut Kepala Badan Urusan Logistik pada tahun 1980 produksi gula dalam negri baru mencapai 1.2 1.3 juta ton, sedangkan konsumsi dalam negri mencapai 1. juta ton, sehingga untuk memenuhi konsumsi tersebut harus diimport sebanyak 600 ribu ton gulal). Padahal harga gula di pasaran dunia lebih mahal daripada harga dalam negri. Selain tingkat konsumsi gula saat ini yang tinggi, ter- nyata setiap tahun konsumsi gula terus meningkat. Hal ini sebanding dengan meningkatnya jumlah penduduk, bertambahnya pendapatan per kapita serta meningkatnya pola konsumsi ma- syarakat (Kartasasmita, 1980). Sebelum Perang Dunia II Indonesia merupakan negara peng- export gula kedua terbesar di dunia. Tetapi setelah terjadi krisis ekonomi dunia dan Perang Dunia II produksi gula Indo- nesia menurun. Menurunnya produksi tersebut karena menurun- nya harga export gula selama krisis ekonomi dunia, sehingga banyak perusahaan gula yang menderita kerugian dan menghentikan produksinya. Selain itu juga disebabkan kerusakan berat dari baryak pabrik gula akibat Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengusaha tanaman Tebu Di Pabrik Gula Cepiring PTP XV (Persero) Jawa Tengahid
dc.titlePengusaha tanaman Tebu Di Pabrik Gula Cepiring PTP XV (Persero) Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record