Penggunaan enzyme linked immunosorbent assay ( Elisa ) untuk diagnosa enzootic bovine leukosis ( EBL ) pada sapi
Abstract
Skripsi ini ditulis dengan studi literatur. Bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang penyakit Enzootic Bovi- ne Leukosis (EBL) dan penggunaan ELISA sebagai alat diag- nostik serologi untuk penyakit EBL.
Penyakit EBL disebabkan oleh virus dari golongan on- corna virus tipe C famili retroviridae yang disebut Bovine Leukosis Virus (BLV). Penyakit ini bersifat fatal, siste- mik, dapat berjalan akut atau kronis. Masa inkubasi EBL cukup lama, dapat 4-5 tahun dengan gejala klinis yang bervariasi, tetapi umumnya ditandai dengan pembesaran ke- lenjar limfa, penurunan berat badan dan daya tahan terhadap infeksi penyakit lain dengan sebelumnya ditandai oleh peru- bahan gambaran darah.
Penyebaran EBL telah ke seluruh dunia, dengan penye- baran secara horisontal dan vertikal, terutama melalui kon- tak dan perpindahan hewan terinfeksi.
Pencegahan dan pemberantasan EBL dapat berhasil dengan baik jika menggabungkan menejemen yang baik berupa mencegah penularan penyakit dan melakukan uji serologis yang akurat untuk mengeluarkan reaktor dari kelompok untuk dipotong. Untuk tindakan vaksinasi dan pengobatan terhadap EBL belum diperoleh hasil yang memuaskan.
Uji serologis ELISA merupakan uji yang lebih menguntungkan dibanding uji serologis lain dalam mendeteksi sapi yang terinfeksi BLV. Dasar prinsip kerja ELISA adalah adanya ikatan antigen - antibodi (Ag-Ab) yang menjadi komplek yang dengan penambahan substrat tertentu menyebabkan suatu proses enzimatik yang akan memberikan perubahan warna jika AgAb homolog.
Penggunaan antibodi monoklonal dalam teknik ELISA akan lebih meningkatkan sensitivitas dalam mendeteksi antibodi terhadap antigen bersangkutan.
Keuntungan ELISA adalah sensitivitas yang tinggi, spe- sifitas, cepat dan cukup murah, dapat memproses sampel dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, dapat dilakukan secara otomatis dan dikerjakan dalam kondisi lapangan…