| dc.description.abstract | Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Mei 1988. Peneliti- an ini bertujuan untuk mendapatkan kultur alamiah Paramaecium dengan memanfaatkan bagian sayuran yang umum- nya tidak terpakai, dan padat penebaran yang efektip. Dari hasil ini diharapkan media sayuran bisa diterapkan pada Tetrahymena yang nantinya akan digunakan sebagai vaksin pencegah penyakit ikan, Ichthyophthirius multifiliis atau bintik putih.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Limnologi Darmaga Bogor. Penelitian dimulai dengan penelitian pen- dahuluan diikuti penelitian pokok. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan stok hewan uji dengan cara isolasi dari alam. Kemudian memilih jenis daun dari kol, selada, dan kipait yang dapat digunakan untuk media kultur Paramaecium, selanjutnya menentukan dosis yang tepat untuk media kultur dari 2 1/2, 5, dan 10 gram/liter. Sedangkan penelitian pokok bertujuan untuk mendapatkan jenis media kultur Paramaecium yang tepat dari daun kol, selada, dan sawi serta padat penebaran yang efektip dengan 50, 75, dan 100 ekor/100 ml.
Media kultur dibuat dengan cara memotong daun segar, kemudian merebusnya dengan air sumur; didiamkan selama 5 hari, lalu diinokulasi dengan stok hewan uji. Untuk penelitian pendahuluan I, dosis yang dipakai adalah 6 g/1 dan padat penebaran 30 ekor/100 ml, sedangkan untuk pene- litian pokok digunakan dosis 10 gram/1 dan padat penebaran 30 ekor/100 ml.
Pengamatan yang dilakukan tiap hari selama 7 hari adalah suhu, pH, dan perhitungan kelimpahan populasi. Dari penelitian pendahuluan, didapatkan Paramaecium hasil isolasi dengan kelimpahan 40.000 ekor/1, dan ternyata daun yang dapat digunakan untuk kultur Paramaecium adalah daun selada dan kol, sedangkan daun kipait tidak dapat diguna- kan, karena dalam media kipait tidak ditemukan Paramaecium selama 7 hari pengamatan. Dari hasil penelitian tentang dosis, didapatkan bahwa dosis yang terbaik adalah 10 gram/liter diikuti oleh 5 gram/liter dan 2 1/2 gram/1.
Hasil penelitian pokok I, menunjukan adanya perbedaan kelimpahan individu dari masing-masing media selada, sawi, dan kol. Media selada memberikan hasil yang terbaik dengan kelimpahan pada hari ke empat senyak 37500 ekor/100 ml, diikuti oleh sawi sebanyak 27500 ekor/100 ml, dan kol sebanyak 21250 ekor/100 ml. Pada penelitian pokok II, didapatkan bahwa padat penebaran 50 ekor/100 ml memberikan…dst | id |