dc.description.abstract | Krisis moneter yang melanda Indonesia beberapa tahun silam membawa dampak yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat Indonesia di segala bidang, terutama di bidang sosial ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk miskin. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan tingginya fenomena anak jalanan di perkotaan.
Kehidupan jalanan yang rawan akan kekerasan baik dalam bentuk fisik, psikologis dan seksual tentu saja membuat kita merasa iba. Oleh karena itu anak jalanan sangat membutuhkan perlindungan. Salah satu upaya perlindungan dapat dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan (sandang, pangan, papan, pendidikan, kasih sayang, dan kesehatan) yang dilakukan oleh rumah singgah.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana peranan rumah singgah terhadap upaya perlindungan anak jalanan. Secara rinci tujuan penelitian adalah: (1) mendeskripsikan karakteristik anak jalanan dan latar belakang anak turun ke jalan, (2) mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi anak jalanan, (3) mendeskripsikan pola interaksi yang terjadi di rumah singgah dan (4) mengidentifikasi peranan rumah singgah terhadap upaya perlindungan anak jalanan.
Penelitian dilakukan pada komunitas anak jalanan binaan rumah singgah Rumah Kita, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat tepatnya di Gang Mesjid no.158 RT 05 RW 01. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan (1) Rumah Kita merupakan rumah singgah yang cukup lama berdiri yaitu sekitar 5 tahun dan tetap eksis dengan program-program pembinaannya. (2) lokasi mudah dijangkau oleh peneliti. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode pemilihan responden dengan sensus, dimana responden adalah seluruh anak jalanan binaan yang
berjumlah 30 orang. Karakteristik anak jalanan binaan Rumah Kita dilihat berdasarkan jenis kelamin, jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan. Sebagian besar anak jalanan binaan Rumah Kita adalah laki-laki (25 orang). Jenis pekerjaan yang dominan dilakukan adalah sebagai pengamen. Pendidikan anak jalanan termasuk dalam kategori rendah artinya sebagian besar anak jalanan mengenyam pendidikan hanya sampai tamat Sekolah Dasar. ... | id |