Show simple item record

dc.contributor.advisorSarwoprasodjo, Sarwititi
dc.contributor.advisorMuljono, Pudji
dc.contributor.authorAhmad, Rosmalia
dc.date.accessioned2024-02-02T00:02:35Z
dc.date.available2024-02-02T00:02:35Z
dc.date.issued2024-02-01
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137242
dc.description.abstractEnvironmental Performance Index (IPE) 2022 mengeluarkan hasil performa lingkungan dengan menganalisis kinerja lingkungan menggunakan indikator daya hidup ekosistem, kesehatan, dan perubahan iklim. Data tersebut menunjukkan Indonesia berada pada urutan 164 dengan skor indeks sebesar 28,20 dari 180 negara di dunia. Salah satu penyebabnya kondisi penumpukan sampah menjadi faktor penentu buruknya kualitas lingkungan Indonesia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan secara Nasional sampah jenis plastik berada pada peringkat ketiga memberikan kontribusi sekitar 19,18 persen. Peringkat pertama didominasi jenis sampah kayu atau ranting dengan persentase timbulan mencapai 31,59 persen. Diurutan kedua dengan persentase sebanyak 25,5 persen merupakan timbulan sampah sisa makanan, begitu pun seterusnya (KEMENLHK 2023a). Gambaran detail masalah sampah plastik dapat dilihat pada tingkat Kecamatan Johar Baru (perkotaan) dan Dramaga (pinggiran kota). Dimana kedua wilayah mengalami masalah sampah plastik, karena tidak tertangani dengan baik. Penanganan sampah plastik dilakukan pada berbagai tingkat baik pemerintah, organisasi/komunitas, maupun masyarakat. Kolaborasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, pemerintah di seluruh dunia membuat kebijakan tujuan pembangunan berkelanjutan Tahun 2030. Penanganan sampah plastik masuk dalam fokus tujuan ke-12 pada Tahun 2030. Tujuan ke-12 berbunyi memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan pada tahun 2030. Tujuan ke-12 mempunyai beberapa sub target yaitu sub target 12.5, secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali. Sub target 12.8 memastikan setiap orang di mana pun mendapatkan informasi relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup berkelanjutan secara harmonis dengan alam. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani sampah plastik adalah menerapkan perilaku pro-lingkungan. Perilaku pro-lingkungan berfokus pada tindakan meminimalisir penggunaan atau penumpukan sampah plastik. Penerapan perilaku pro-lingkungan pemuda menjadi penting untuk diteliti, karena memiliki kesadaran dan sukarela melakukannya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dan menjaga keberlanjutannya. Perilaku pro-lingkungan tidak akan terjadi begitu saja melainkan adanya beberapa faktor pendorong. Hal ini dapat dijelaskan melalui teori motivasi perlindungan. Teori motivasi perlindungan mengambarkan niat seseorang melindungi lingkungan dikarenakan adanya sumber informasi yang berasal dari lingkungan dan intrapersonal. Informasi dari lingkungan berkaitan dengan persuasi verbal dan pembelajaran observasional. Informasi intrapersonal terkait dengan kepribadian dan pengalaman sebelumnya. Motivasi perlindungan berperan sebagai perantara seseorang untuk bertindak setelah memeroleh informasi. Penelitian ini menggunakan terpaan media untuk menggambarkan sumber informasi yang berasal dari lingkungan. Keterhubungan dengan alam mewakili sumber informasi intrapersonal khusus pengalaman sebelumnya. Hal ini dikarenakan salah satu pembentuk keterhubungan dengan alam adalah pengalaman, selain aspek diri dan perspektif. Pengetahuan lingkungan ditambahkan dalam penelitian dengan asumsi bahwa pengetahuan lingkungan dapat menjadi stimulus pemuda bertindak. Berdasarkan uraian tersebut, tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat terpaan media, keterhubungan dengan alam, motivasi perlindungan, pengetahuan lingkungan, dan perilaku pro-lingkungan di kalang pemuda di Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Dramaga; (2) menganalisis faktor-faktor komunikasi yang memengaruhi perilaku pro-lingkungan di kalangan pemuda di Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Dramaga; (3) menganalisis perbedaan faktor-faktor komunikasi yang memengaruhi perilaku pro-lingkungan di kalangan pemuda di Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Dramaga; (4) merumuskan strategi komunikasi untuk menguatkan perilaku pro-lingkungan di kalangan pemuda di Kecamatan Johar Baru dan Kecamatan Dramaga. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pemuda di dua lokasi perkotaan dan pinggiran kota yaitu Johar Baru dan Dramaga. Pemilihan kedua wilayah karena Johar Baru sebagai bagian dari Jakarta mendukung kebijakan pembatasan penggunaan plastik. Kecamatan Dramaga pernah mengadakan kampanye peduli lingkungan melibatkan pelajar melek teknologi dan peduli lingkungan untuk membangun Kabupaten Bogor. Pengambilan data menggunakan teknik klaster dan accidental sampling kepada 166 sampel. Sampel terbagi 2 yaitu 83 responden dari Kecamatan Johar Baru dan 83 responden dari Kecamatan Dramaga yang dihitung menggunakan rumus Lemeshow populasi tidak diketahui. Data diolah menggunakan software SPSS versi 27 dan SmartPLS versi 3, dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat terpaan media, persepsi keterhubungan dengan alam, motivasi perlindungan, pengetahuan lingkungan, dan perilaku pro-lingkungan kategori baik. Namun, pemuda yang berasal dari Kecamatan Dramaga mengalami tingkat terpaan media, persepsi keterhubungan dengan alam, dan motivasi perlindungan cukup baik dibandingkan dari Johar Baru. Pemuda yang berasal dari Johar Baru memiliki tingkat pengetahuan lingkungan dan perilaku pro-lingkungan cukup baik dari pemuda di Kecamatan Dramaga. Faktor-faktor komunikasi yang memengaruhi perilaku pro-lingkungan pemuda adalah motivasi perlindungan, dan persepsi keterhubungan dengan alam namun tetap membutuhkan motivasi perlindungan. Secara khusus, faktor-faktor pendorong perilaku pro-lingkungan pemuda di Johar Baru adalah motivasi perlindungan, pengetahuan lingkungan, dan persepsi keterhubungan dengan alam dengan bantuan motivasi perlindungan. Sedangkan, faktor pendorong perilaku pro-lingkungan pemuda di Dramaga adalah terpaan media, dan persepsi keterhubungan dengan alam dengan bantuan motivasi perlindungan. Penerapan strategi komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial untuk penguatan perilaku pro-lingkungan di kalangan pemuda baik di Johar Baru maupun Dramaga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleFaktor-Faktor Komunikasi yang Memengaruhi Perilaku Pro-Lingkungan di Kalangan Pemuda di Perkotaan dan Pinggiran Kotaid
dc.title.alternativeCommunication Factors that Influence Pro-Environmental Behavior Among Youth in Urban and Suburban Areasid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordConnectedness to natureid
dc.subject.keywordprotection motivationid
dc.subject.keywordenvironmental knowledgeid
dc.subject.keywordmedia exposureid
dc.subject.keywordpro-environmental behaviorid
dc.subject.keywordurbanid
dc.subject.keywordsuburid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record