Show simple item record

dc.contributor.advisorA. Soeharjo
dc.contributor.authorPeranginangin, Farida
dc.date.accessioned2024-02-01T08:18:41Z
dc.date.available2024-02-01T08:18:41Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137219
dc.description.abstractUntuk dapat mencapai sasaran peningkatan ekspor tanaman pangan, diperlukan suatu sistem yang terintegrasi mulai dari penyediaan dan penyaluran sarana produksi usahatani hingga subsistem tataniaga. Dalam sistem tersebut harus tercipta pula sebuah sistem kelembagaan yang mampu mengatasi masalah ketimpangan pemilikan dan penguasaan faktor produksi. Penerapan pola PIR dalam agribisnis suatu komoditas akan menciptakan sistem yang terintegrasi dalam. satu kesatuan manajemen. Ketiga subsistem dalam agribisnis komoditas tersebut akan dikelola sedemikian rupa, subsistem sebagai penunjang subsistem di mana setiap lainnya, untuk mencapai tujuan sistem secara keseluruhan. Dalam agribisnis champignon tujuan tersebut adalah untuk memenuhi permintaan dan mengisi peluang pasar yang ada. Praktek lapangan ini secara khusus bertujuan mempelaja- ri hubungan inti plasma dalam PIR Pangan, mendeskripsikan setiap subsistem dan pelaku-pelaku dalam agribisnis cham- pignon, dan menilai keragaan agribisnis champignon dari beberapa indikator keragaan. Tujuan khusus yang lainnya adalah menganalisis masalah-masalah yang mungkin ada dan mencari alternatif pemecahannya. Praktek lapangan ini dilaksanakan di PIR Pangan cham- pignon, Jawa Tengah, selama bulan Juli 1989 dan minggu per- tama bulan September 1989. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan perusahaan inti, serta kunjungan dan pengamatan ke lokasi plasma. Data diolah dengan menggunakan kalkulator, kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penerapan pola PIR Pangan dalam agribisnis champignon dimulai pada bulan Januari 1986. Penerapan pola PIR ini bertujuan : 1. Meningkatkan ekspor dan mengurangi impor champignon. 2. Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan agribisnis champignon. 3. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga pe- tani plasma dan petani di sekitar lokasi PIR. 4. Meningkatkan devisa negara melalui penerimaan dari eks- por nonmigas. 5. Mempercepat alih teknologi maju dari perusahaan inti kepada petani plasma. Saat ini telah terdapat 105 KK petani plasma yang terutama berasal dari Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Jumlah ini belum mencapai target yang diharapkan, yakni 400 KK…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPir pangan pada agribisnis champingnonid
dc.titlePir pangan pada agribisnis champingnonid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record