View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Agronomy and Horticulture
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengaruh lama dekomposisi pupuk hijau dan jenis pelapuk terhadap budidaya kedelai (Glycine max (L.) Merr) panen muda secara organik

      Thumbnail
      View/Open
      full text (11.89Mb)
      Date
      2006
      Author
      Hindratno, Teguh Patuh
      Aziz, Sandra Arifin
      Sinaga, Meity Suradji
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengarul: lama dekomposisi pupuk hijau (Centrosema pubescens) dan jenis pelapuk terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda secara organik. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang Darmaga, Bogor dengan curah hujan antara 1500- 3000 mm/tahun. Penelitian dimulai pada bulan September 2005 sampai dengan Mei 2006. Percobaan ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan perlakuan terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu lama dekomposisi pupuk hijau sebagai petak utama yang terdiri atas 3 taraf: lama dekomposisi 2, 4 dan 6 minggu. Faktor kedua yaitu jenis pelapuk sebagai anak petak yang terdiri atas 5 taraf: tanpa pelapuk, dolomit, Gliocladium fimbriatum, Trichoderma harzianum dan kotoran ayam dengan dosis masing-masing pelapuk adalah 1/10 dari bobot basah pupuk hijau. Dengan demikian terdapat 15 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 45 satuan percobaan. Interaksi antara lama dekomposisi dan jenis pelapuk memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah buku produktif 9 MST dan jumlah polong isi/tanaman. Kombinasi antara lama dekomposisi 6 minggu dengan pelapuk T. harzianum menghasilkan jumlah buku produktif 9 MST sangat nyata tertinggi yaitu 12.4. Kombinasi antara lama dekomposisi 4 minggu dengan pelapuk T. harzianum menghasilkan jumlah polong isi/tanaman sangat nyata tertinggi yaitu 61.2. Perlakuan lama dekomposisi 4 minggu (6.84 kg/10 m²) tidak berbeda dengan dekomposisi 6 minggu yang memberikan bobot basah polong panen muda nyata tertinggi yaitu 7.53 kg/10 m², namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah lainnya yang diamati. Pemberian beberapa jenis pelapuk memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah tanaman yang dipanen. Pemberian pelapuk juga berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 7 dan 10 MST, keparahan penyakit 9 MST dan bobot basah polong panen muda/10 m². Pelapuk kotoran ayam nyata menghasilkan bobot basah polong panen muda/10 m² tertinggi (7.66 kg/10 m²).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137159
      Collections
      • UT - Agronomy and Horticulture [7620]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository