Show simple item record

dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.authorKurniasih, Ai
dc.date.accessioned2024-02-01T06:42:52Z
dc.date.available2024-02-01T06:42:52Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137155
dc.description.abstractBerkurangnya lahan pertanian menyebabkan semakin mengecilnya rata-rata penguasaan lahan oleh rumah tangga petani (RTP), sehingga jumlah petani gurem meningkat 2,40 persen tiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada periode tahun 1994-1999 terjadi alih fungsi luas lahan sawah di Pulau Jawa sebanyak 81.176 hektar dan 79,41 persen diantaranya terjadi di Jawa Barat. Cianjur yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa barat mengalami alih fungsi lahan sebanyak 0,30 persen tiap tahunnya. Dengan adanya keterbatasan lahan ini maka pendapatan petani rendah sehingga diperlukan penelitian tentang bagaimana cara atau upaya meningkatkan atau mengoptimalkan pendapatan petani yang disesuaikan dengan agroekosistem wilayah geografis tertentu. Penelitian ini bertujuan:1) mempelajari pengelolaan usahatani di lokasi penelitian. 2) menganalisis pola tanam aktual dan menghitung tingkat pendapatan petani serta menentukan pola tanam optimal yang sebaiknya dilakukan petani. 3) menganalisis tingkat sensitivitas pendapatan maupun sumberdaya usahatani Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian dilakukan di Kecamatan Warung Kondang dengan pertimbangan areal pertanian di daerah tersebut berkurang dari tahun-ketahun walaupun terdapat pembukaan lahan di daerah kehutanan (Dinas Pertanian Cianjur, 2005). Penetapan Desa Tegallega menjadi lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa petani di daerah tersebut melakukan budidaya tanaman (pola tanam) yang beragam. Selanjutnya responden dipilih sebanyak 40 petani dari 467 petani dengan menggunakan metode simple random sampling. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan, sejak bulan April sampai dengan Mei 2006. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik individu (umur, pendidikan, dan jumlah anggota keluarga), karakteristik usahatani aktual (pola tanam, pemanfaatan lahan, penggunaan tenaga kerja, modal, dan pendapatan). Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini, seperti kantor Kelurahan, kantor Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, serta literatur-literatur yang mendukung. Data yang diperoleh kemudian di-entry dan diolah dengan menggunakan sofware Microsoft Excel dan Linear Interactive Discrete Optimizer (LINDO). Berdasarkan luas lahan garapan, responden dibagi ke dalam dua kelompok atau stratum. Batas pemisah di antara kedua stratum adalah rata-rata luas lahan semua responden yaitu 0,6 hektar. Stratum I adalah responden yang mengusahakan lahan kurang dari 0,6 hektar. Sedangkan stratum II adalah responden yang mengusahakan lahan lebih dari atau sama dengan 0,6 hektar. Oleh karena itu dibuat dua model program linier dengan fungsi tujuan memaksimumkan pendapatan usahatani. Selanjutnya dilakukan analisis post- optimal karena tidak semua luasan lahan dapat ditentukan pola tanamnya berdasarkan dua model awal. Analisis post-optimal terdiri dari dua skenario. Skenario pertama, ketersediaan luas lahan rata-rata petani stratum I di atas allawable increase-nya yaitu sebesar 0,57 hektar. Skenario kedua, ketersediaan luas lahan rata-rata petani stratum II di bawah allawable decrease-nya yaitu sebesar 0,76 hektar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPendapatan usahataniid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcCianjurid
dc.titleOptimalisasi pendapatan usahatani : kasus di Desa Tegallega, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record