| dc.description.abstract | Sosis merupakan salah satu produk olahan yang beredar pada umumnya dalam bentuk praktis, cepat saji, dan mudah dalam menghidangkannya, menjadikan masyarakat semakin terbiasa dengan kehadirannya. Berjalannya waktu dan meningkatnya tingkat pendidikan, berdampak pada pola hidp masyarakat. Masyarakat lebih selektif dalam memilih produk pangan dengan kandungan gizi yang baik, aman, praktis, dan higienis banyak menjadi pilihan, sehingga kini banyak ditemui produk daging olahan di pasaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Selain penganekaragaman bentuk pangan, pengawetan menjadi tujuan lain dari pengolahan daging karena daging merupakan komoditi yang mudah rusak (perishable), sehingga pengolahan dapat menjadi salah satu cara untuk memperpanjang masa simpannya.
Semakin tingginya persaingan dalam industri sosis membuat Perusahaan Badranaya sebagai perintis usaha sosis harus dapat mempertahankan posisi pangsa pasarnya. Perusahan Badranaya mengalami penurunan produksi yang berdampak pada penurunan penjualan dan keuntungan yang diperolehnya. Untuk dapat mempertahankan posisi pangsa pasarnya tersebut maka perusahaan harus dapat meningkatkan daya saing produknya dengan memperhatikan keinginan konsumen yang mengkonsumsi produknya. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan suatu riset mengenai perilaku konsumen. Selain itu, untuk dapat lagi merebut kembali perhatian konsumen tersebut, perusahaan perlu untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan konsumen saat ini dan bagaimana posisi Sosis Badranaya jika dibandingkan dengan sosis merek pesaing di mata konsumen.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji lingkungan internal dan eksternal perusahaan, (2) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Sosis Badranaya, (3) Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap Sosis Badranaya, (4) Menganalisis kemampuan bersaing Sosis Badranaya terhadap sosis merek pesaing.
Pengumpulan data dilakukan di Kota Bandung dengan melakukan waawncara baik melalui perusahaan maupun konsumen. Data melalui konsumen diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan 100 responden pada empat lokasi penjulan (25 responden di Griya, 25 responden di Giant, 25 responden di Hypermarket, dan 25 responden di Hero). Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik sampel tanpa peluang (non probability sampling) dimana sampel yang diambil dengan metode accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, dan Analisis Biplot. | id |
