dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan benih dengan fungisida nabati terhadap mutu fisiologis dan kesehatan benih cabai setelah melalui periode penyimpanan pada kondisi simpan berbeda. Percobaan dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB pada bulan Februari - Desember 2005. Dalam percobaan ini digunakan benih cabai varietas TIT Super yang telah diinokulasi oleh Pythium spp. dengan tingkat kontaminasi 86%.
Penelitian ini menggunakan rancangan split split plot yang terdiri atas petak utama kondisi simpan yaitu ruang non-AC (27-29°C) (K₁) dan ruang ber- AC (16-18°C) (K2), anak petak periode simpan yaitu pada minggu ke-0 (S1), minggu ke-6 (S2), minggu ke-12 (S3), minggu ke-18 (S4), minggu ke 24 (S5) setelah simpan, dan anak-anak petak perlakuan per benih yaitu kontrol benih sehat (T₁), kontrol benih terinfeksi (T2), matriconditioning (T3), Dithane M-45 0.2% (T4), matriconditioning plus minyak cengkeh 0.04% (Ts), matriconditioning plus minyak sereh 0.08% (T6), matriconditioning plus Dithane M-45 0.2% (T7).
Kesehatan benih diuji dengan metode blotter test untuk mengetahui tingkat kontaminasi sedangkan mutu fisiologis benih diuji dengan mengecambahkan dalam tray menggunakan arang sekam steril untuk mengetahui viabilitas dan vigor benih dengan peubah potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, indeks vigor, spontanitas tumbuh, T50, laju pertumbuhan kecambah, kecepatan tumbuh relatif.
Hasil percobaan menujukkan seluruh perlakuan dan interaksi antar perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap peubah-peubah yang diamati, kecuali pada peubah tingkat kontaminasi. Perlakuan matriconditioning, dan matriconditioning plus minyak cengkeh atau plus minyak sereh menunjukkan kecenderungan sebagai perlakuan yang lebih baik daripada perlakuan lainnya karena nilainya lebih tinggi pada peubah potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, spontanitas tumbuh, kecepatan tumbuh relatif dan laju pertumbuhan kecambah. Semua perlakuan benih mampu menurunkan tingkat kontaminasi Pythium spp. (2.94%-10.96%) dibandingkan kontrol (41.3%-60.0%). Agar viabilitas dan vigor benih tetap maksimal maka penyimpanan diutamakan pada kondisi ber-AC. Tingkat efektivitas perlakuan terhadap benih selama penyimpanan relatif dapat dipertahankan selama 18 minggu untuk ruang non-AC dan 24 minggu untuk ruang ber-AC. | id |