Perceptual mapping fast food kentucky fried chicken di mata pelanggan : studi kasus KFC ITC Depok, KFC Mal Depok, KFC Ramayana Depok dan KFC Carefour M.T. Haryono
Abstract
Prospek pengembangan restoran fast food yang berskala global di Indonesia cukup besar. Makanan siap saji adalah jenis makanan yang memberikan banyak kelebihan seperti praktis, penyajian yang cepat, kebersihan yang terjamin dan unsur kenyamanan. Fast food sukses di pasar lokal karena kekuatan marker position-nya, yaitu bagaimana konsumen menetapkan cara produk berdasarkan tempat yang diduduki produk di dalam ingatan konsumen dalam hubungannya dengan produk pesaing
Kentucky Fried Chicken (KFC) mempunyai nilai tertinggi untuk Top of Mind Awareness dibandingkan dengan brand lainnya, yang memberi arti bahwa perusahaan memiliki tempat tertinggi dan paling menonjol di benak konsumen. Walaupun KFC tetap bertahan menjadi fast food nomor satu di benak masyarakat ternyata pertumbuhan pangsa penjualan menurun. Pesaing utama telah mengambil pangsa pasar merek fast food selain KFC, namun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang pangsa pasar KFC akan direbut oleh pesaing utamanya itu.
KFC sebagai restoran fast food yang telah beroperasi di Indonesia 28 tahun silam, merasa perlu mengevaluasi faktor-faktor kebutuhan pelanggan terhadap restoran siap saji dan mengevaluasi market positioning mereknya yang dipetakan dalam perceptual mapping sehingga didapatkan solusi untuk mempertahankan marker position Kentucky Fried Chicken melalui brand loyality dan brand image di mata pelanggan
Penelitian ini mengevaluasi karakteristik konsumen dan identifikasi kebutuhan konsumen yang dianalisis dengan metode descriptive analysis. Analisis prioritas kepentingan atribut konsumen fast food yang datanya diolah dengan customer satisfaction index, dimana hal tersebut mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap produk sehingga dapat diketahui secure customer dan vulnerable customer melalui secure customer index, Serta analisis atribut-atribut yang paling memberikan kontribusi dalam menentukan kepuasan pelanggan, melalui key driver analysis. Customer satisfaction index dan key driver analysis mengacu pada dimensi SERVQUAL, yang terbagi menjadi lima dimensi yaitu tangible, realibility, responsiveness, assurance, dan emphaty. Kelima dimensi ini mencakup 20 atribut penilaian pada restoran siap saji yang akan disajikan kepada pelanggan. Hasil analisis diatas akan menarik kesimpulan yang tertuang dalam quadrant analysis yang berkenaan dengan persepsi konsumen terhadap atribut KFC.
Evaluasi perilaku konsumen sangat menentukan dalam proses pengambilan keputusan membeli. Terdapat lima jawaban yang menjadi alasan responden ketika pergi ke restoran fast food, yaitu kebutuhan untuk makan, kebutuhan menghemat waktu dengan makanan siap saji, berkumpul dengan teman/keluarga, mengisi waktu luang, dan modern gaya hidup.