Pengaruh rejim air dan bentuk tajuk terhadap fenologi durian, Durio zibethinus Murr. klon matahari
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh rejim air tanah dan bentuk tajuk terhadap fenologi tanaman durian (Durio zibethinus Murr.) klon Matahari. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan pada bulan Januari 2004 sampai dengan Mei 2004. Penelitian merupakan percobaan dua faktor dengan rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah bentuk tajuk yang terdiri atas perlakuan (1) pemancungan, penjarangan dan perundukan (PJR, dengan bentuk tajuk open center), (2) penjarangan, penipisan dan perundukan (JTR, dengan bentuk tajuk palmette leader), (3) penjarangan dan perundukan (JR, dengan bentuk tajuk central leader) dan (4) kontrol dengan bentuk tajuk central leader. Faktor kedua adalah rejim air yakni: rejim basah dan rejim kering. Masing-masing diulang tiga kali, kecuali pada PJR rejim basah diulang dua kali.
Pengamatan meliputi fenologi tanaman durian, laju asimilasi bersih (LAB) daun dan data kadar air tanah. Data fenologi tanaman durian diperoleh dari dua data yang dikumpulkan, yaitu data persentase bunga dan data persentase flush tanaman durian. Persentase flush diamati menggunakan skala grid (intercept). Pengamatan terhadap laju asimilasi bersih (LAB) daun meliputi pengumpulan data luas daun diukur dengan automatic area meter dan bobot kering daun, yang dilakukan dengan cara tidak langsung tanpa merusak sampel. Data kadar air tanah untuk identifikasi rejim air diperoleh dengan metode gravimetri di Laboratorium Fisika Tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan tajuk berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian. Persentase flush dan
nilai LAB tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan pembentukan tajuk dengan
pemancungan, penjarangan dan perundukan (PJR), diikuti perlakuan penjarangan,
penipisan dan perundukan (JTR), penjarangan dan perundukan (JR), dan kontrol.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian juga dipengaruhi oleh rejim air
tanah. Persentase flush dan nilai LAB rejim basah lebih tinggi daripada rejim
kering. Jumlah bunga yang dihasilkan tanaman durian perlakuan rejim basah lebih
rendah daripada rejim kering. Interaksi pembentukan tajuk dan rejim air tanah
berpengaruh terhadap persentase flush, nilai LAB dan bunga yang dihasilkan
tanaman durian. Tanaman durian dengan pembentukan tajuk PJR pada rejim
kering menunjukan persentase flush pada early flushing lebih rendah (17.7%)
daripada tanaman studi PJR pada rejim basah (18.6%), demikian juga pada late
flushing tanaman durian dengan pembentukan tajuk JR pada rejim kering lebih
rendah (58.4%) daripada tanaman durian PJR pada rejim basah (73.7%). Berbeda
dengan nilai LAB yang menunjukan pembentukan tajuk PJR pada rejim kering
lebih tinggi daripada PJR rejim basah, begitu juga terhadap jumlah bunga yang
dihasilkan tanaman durian dengan pembentukan tajuk PJR rejim kering lebih
tinggi (73 tangkai) daripada JR rejim basah (66 tangkai). Pertumbuhan bunga
yang dihasilkan tanaman durian dipengaruhi oleh persentase flush dan nilai LAB.
Persentase flush yang tinggi akan diikuti dengan nilai LAB yang rendah dan
bunga yang dihasilkan rendah. Sebaliknya persentase flush yang rendah akan
diikuti dengan nilai LAB dan bunga yang dihasilkan tinggi.