Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorHusen, Hana Angriani
dc.date.accessioned2024-01-31T06:27:37Z
dc.date.available2024-01-31T06:27:37Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136906
dc.description.abstractSecara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan buah belimbing depok varietas dewa-dewi adalah mutu produksi belimbing yang masih di bawah standar mutu yang diharapkan konsumen. Kontinuitas supply belimbing yang stabil merupakan persyaratan mutlak bagi berlangsungnya pemeliharaan pasar masih belum dapat dilaksanakan di daerah Depok. Kualitas dan kuantitas yang belum terjamin serta tidak tepatnya waktu pengiriman pasokan ke pasar modern merupakan penyebab sulitnya petani belimbing menembus pasar modern seperti Carefour, Giant, dan Hipermarket. Pengawasan terhadap kualitas buah yang dihasilkan masih menjadi kendala dikarenakan masih rendahnya pengetahuan petani dalam menyerap informasi mengenai pasar dan teknologi dalam budidaya belimbing. Sistem penjualan yang berbeda di tingkat petani berpengaruh terhadap tingkat pendapatan usahatani yang diperoleh petani di Kota Depok. Selain berpengaruh dari sisi pendapatan, sistem penjualan tersebut mempengaruhi sistem pemasaran yang terjadi di Kota Depok, yaitu lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran yang ditempuh oleh petani yang menggunakan sistem penjualan per buah dan sistem penjualan per kilogram. Berdasarkan latar belakang dan permasaiahan yang dihadapi, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penclitian ini adalah: (1). menghitung tingkat pendapatan usahatani belimbing dengan membandingkan sistem penjualan yang terjadi di lokasi penelitian, (2) mengidentifikasi pola rantai pasokan belimbing dari peni hingga konsumen akhir baik yang melalui pasar tradisional maupun melalui pasar modern, (3) menganalisis perilaku lembaga pemasaran yang terkait dengan rantai pasokan yang terjadi di pasar tradisional dan pasar modern melalui pendekatan fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar dan perilaku pasar selama proses pengadaan belimbing, dan (4) mengukur besarnya distribusi margin pemasaran yang diterima oleh masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai pasokan belimbing di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di daerah Depok, Kecamatan Pancoran Mas, propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Pengambilan data dilaksanakan mulai bulan Maret Juni 2006. - Metode penelitian yang digunakan adalah menghitung pendapatan usahatani dan menganalisis rantai pasokan (saluran pemasaran). Jumlah petani yang diambil adalah 30 responden yang diambil di Kecamatan Pancoran Mas. Jumlah pedagang yang dipilih sebagai responden adalah 10 orang yang terdiri dari tiga orang tengkulak, tiga orang pedagang besar, dan empat orang pedagang pengecer. Pendapatan usahatani belimbing depok dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan sistem penjualan yang berlaku di lokasi penelitian, yaitu sistem penjualan per buah dan sistem per kilogram.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPemasaranid
dc.subject.ddcBelimbingid
dc.subject.ddcAverrhoa carambola lid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleAnalisis pendapatan usahatani dan pemasaran buah belimbing Depok varietas dewa-dewi (Averrhoa carambola L) : kasus Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Propinsi Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record