Show simple item record

dc.contributor.advisorWagiono, Yayah K.
dc.contributor.authorZain, Suhairi RM.
dc.date.accessioned2024-01-31T06:01:09Z
dc.date.available2024-01-31T06:01:09Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136902
dc.description.abstractAgroindustri yang terdapat di Kabupaten Bengkalis meliputi industri lempok, industri dodol, industri kerupuk (ikan, terasi, ubi, terigu, sagu), industri gula merah, industri minyak kelapa, industri roti, kue dan sejenisnya, industri mie industri tepung sagu (BPS, 2006). Awal mula produksi lempok durian di bengkalis karena jumlah produksi durian yang terkadang melimpah dan harga jualnya menurun tajam sehingga akan merugikan petani durian itu sendiri serta daya tahan buah durian yang relatif tidak terlalu lama dan mudah busuk, dari latar belakang inilah maka banyak orang berusaha untuk mengolah lebih lanjut buah durian yang melimpah sehingga terciptalah lempok yang sampai saat ini tetap menjadi makanan khas dari Bengkalis. Tahun 2005 luas areal tanaman durian Kabupaten Bengkalis sebesar 961,42 Ha dengan total produksi sebesar 115,90 Ton Pengembangan usaha produski lempok durian di Kabupaten Bengkalis mempunyai prospek yang baik karena didukung oleh beberapa faktor yaitu adanya peluang pasar yang menjanjikan, peralatan produksi yang relatif mudah didapat serta tersedianya bahan baku lokal. Realitas menunjukkan kerena keterbatasan kemampuan dalam merebut peluang yang ada, juga akibať rendahnya produktivitas kerena tanpa dukungan proses alih teknologi tepat guna maka terkesan selama ini usaha tersebut mengalami berbagai hambatan dalam perkembangannya. Hal ini antara lain disebabkan rendahnya kualitas sumberdaya manusia dalam manajemen usaha yang baik. Selain itu kendala lain yang dihadapi oleh para pengusaha yaitu: (1) peralatan dan modal kerja kurang memadai untuk menghasilkan produk yang higienis dan bermutu tinggi, (2) kapasitas produksi belum optimal mengingat harga dan kualitas produk kurang kompetitif bila dibandingkan dengan produk yang sama dari daerah lain, (3) kekurangan bahan baku pada saat tidak musim panen (off season). Kelangkaan bahan baku yaitu buah durian berakibat pada tingginya harga pasaran durian diwaktu tidak musim (off season), disamping itu biaya transportasi juga semakin meningkat karena bahan baku didatangkan berasal dari daerah lain, sehingga alokasi biaya produksi menjadi lebih besar. Selain itu industri rumah tangga umumnya tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dengan alasan sulit menembus saluran distribusi yang ada.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLempok durianid
dc.subject.ddcRiauid
dc.subject.ddcBengkalisid
dc.titleStrategi pengembangan usaha kecil lempok durian di Kabupaten Bengkalis : kasus Kecamatan Bengkalis dan Banten Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riauid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record