Show simple item record

dc.contributor.advisorNurhayati, Tati
dc.contributor.advisorTrilaksani, Wini
dc.contributor.authorFauziah, Silva
dc.date.accessioned2024-01-30T07:13:16Z
dc.date.available2024-01-30T07:13:16Z
dc.date.issued2023-12-31
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136729
dc.description.abstractDocosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak omega-3 yang berperan penting dalam perkembangan otak dan retina pada janin serta menjadi penyusun utama di korteks frontal manusia. Defisiensi DHA, terutama pada janin, bayi, dan balita, dapat mengakibatkan perkembangan saraf otak yang tidak sempurna, dan gangguan kognitif. Saat ini, minyak ikan yang kaya DHA belum diproduksi secara massal di Indonesia, dengan impor mencapai 9.124.579 kg pada tahun 2021. Disisi lain, mata tuna yang menjadi hasil samping produk industri ikan tuna dapat menjadi sumber potensial DHA. Ekstraksi minyak ikan secara enzimatik dilaporkan sebagai metode yang lebih aman dengan hasil rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstraksi konvensional menggunakan suhu tinggi dan pelarut kimia, tetapi minyak yang dihasilkan masih perlu dimurnikan karena masih mengandung pengotor nonlipid yang memengaruhi kualitas dan menyebabkan oksidasi. Pemurnian bertingkat (netralisasi, bleaching) dengan perbedaan jenis adsorben (alumina aktif, arang aktif, magnesol XL) dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas minyak. Penelitian ini bertujuan mendapatkan perlakuan terbaik ekstraksi enzimatis minyak mata tuna dalam menghasilkan rendemen tertinggi dan mendapatkan perlakuan pemurnian terbaik untuk menghasilkan minyak mata tuna sesuai standar. Tahapan penelitian terbagi menjadi 3 (tiga), yakni preparasi dan determinasi profil mata tuna, ekstraksi, dan pemurnian bertingkat minyak ikan mata tuna. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan perbedaan konsentrasi enzim (0%; 0,125%; 0,25%; 0,5% dan 1%) dan perbedaan metode pemurnian minyak (N1, N1B1a, N1B1b, N1B1c, N1B1N2a, N1B1N2b, N1B1N2c, N1B1N2B2a, N1B1N2B2b, N1B1N2B2c). Analisis ragam yang menghasilkan pengaruh nyata (p<0,05) dilakukan uji lanjut T (kontrol dan perlakuan terbaik) dan Duncan untuk melihat perbedaan nyata antara perlakuan yang diberikan. Hasil yang diperoleh yakni penambahan konsentrasi enzim menghasilkan peningkatan rendemen minyak, pigmen warna yang semakin pekat, penurunan viskositas, penurunan asam lemak PUFA, dan mutu oksidasi. Perlakuan terbaik dalam menghasilkan rendemen yang optimal adalah enzim papain 1%, 60 oC, 1 jam menghasilkan derajat putih 1,73±0,13% viskositas 561,33±12,36 cPs dan DHA 27,82±0,04%, nilai FFA 2,00±0,25%, bilangan asam 2,09±0,49 KOH/g, bilangan peroksida 88,85±2,76 meq/kg, bilangan anisidin 62,23±1,41 meq/kg, dan TOTOX 239,93±1,41 meq/kg. Rendemen terbaik yang dihasilkan adalah 8,59±0,69% dibanding ekstraksi dingin (sentrifugasi) tanpa penambahan enzim (1,41±0,07%). Pemurnian terbaik pada perlakuan N1B1N2B2 c untuk mereduksi pengotor (FFA, bil. asam, bilangan peroksida, bilangan anisidin, dan TOTOX). Perbedaan jenis adsorben, dan perbedaan tingkatan pemurnian berpengaruh secara nyata (p<0,05) terhadap bilangan oksidasi (bilangan peroksida, bilangan anisidin, dan total oksidasi), namun tidak untuk parameter asam lemak bebas (FFA) dan bilangan asam. Proses pemurnian menghasilkan minyak yang belum sesuai standar, tetapi mampu menurunkan nilai sebesar 50-80%.id
dc.description.sponsorshipLPDP melalui program hibah dana RISPROid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePeningkatan Rendemen dan Mutu Minyak Mata Tuna Melalui Ekstraksi Enzimatis dan Pemurnian Bertingkatid
dc.title.alternativeEnhancing Yield Rate and Quality of Tuna Eye Oil Through Enzymatic Extraction and Multiple Refinementid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBleachingid
dc.subject.keywordby-productid
dc.subject.keywordnetralisasiid
dc.subject.keywordpapainid
dc.subject.keywordPUFAid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record