Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrakusumaatmaja, Sutara
dc.contributor.authorQomariyah, Siti
dc.date.accessioned2024-01-30T07:12:22Z
dc.date.available2024-01-30T07:12:22Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136728
dc.description.abstractKota Bogor adalah salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang padat dan mengalami pertambahan penduduk dari tahun ke tahun. Pertambahan penduduk yang diikuti semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya berakibat semakin bertambahnya pula buangan sampah yang dihasilkan. Timbulan sampah Kota Bogor pada tahun 2004 mencapai 794.773 m³ atau sekitar 2.208 m³ per hari. Sampah yang harus diangkut ke TPA Galuga mencapai 1.492 m³ per hari dengan kendaraan pengangkut (truk) sebanyak 78 truk/hari. Besarnya timbulan sampah yang bersumber dari pemukiman dan pasar mempengaruhi volume sampah yang harus diangkut ke TPA, hal ini menuntut perhatian yang serius dalam penanganannya, baik dari aspek ketersediaan sarana prasarana, sumberdaya manusia, finansial atau anggaran, manajemen dan teknologi. Anggaran untuk kebersihan, keindahan dan ketertiban Kota Bogor terus meningkat. Di samping itu juga diperlukan tanah yang luas sebagai tempat pembuangan dan tanah penimbun sampah di TPA. Sehubungan dengan adanya permasalahan yang muncul dalam penyediaan sarana prasarana, pelayanan dan pengangkutan sampah rumah tangga dan sampah pasar serta permasalahan pengelolaan TPA, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik masyarakat Kota Bogor dan masyarakat Galuga serta persepsi masyarakat Kota Bogor terhadap keberadaan sampah dan masyarakat Galuga terhadap keberadaan TPA, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan atau ketidaksediaan masyarakat Kota Bogor dalam membayar retribusi kebersihan dan masyarakat Galuga dalam menerima kompensasi, mengestimasi besarnya nilai Willingness to Pay (WTP) masyarakat Kota Bogor terhadap peningkatan retribusi kebersihan dan Willingness to Accept (WTA) masyarakat Galuga terhadap penerimaan kompensasi dengan pendekatan Contingent Valuation Method (CVM). Selain itu, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi WTP masyarakat dan pedagang Kota Bogor terhadap peningkatan pelayanan dan pengangkutan sampah dan WTA masyarakat Galuga terhadap peningkatan kesejahteraan. Pada penelitian dilakukan survei terhadap masyarakat Kota Bogor dan masyarakat Galuga. Pengambilan survei dan data dilakukan di enam kecamatan dan tujuh unit pasar tradisional Kota Bogor serta di Desa Galuga. Penelitian lapang dilakukan pada bulan Mei 2005 sampai dengan Juni 2005. Sampel dari penelitian adalah rumah tangga dan pedagang di Kota Bogor serta masyarakat Galuga. Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel simple random sampling untuk sampel masyarakat Galuga dan cluster random sampling untuk masyarakat Kota Bogor...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengelolaan sampahid
dc.subject.ddcjawa Baratid
dc.subject.ddcBogorid
dc.titleAnalisis willingness to pay dan willingness to accept masyarakat terhadap pengelolaan sampah : studi kasus TPA Galuga, Cibungbulang, Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record