Lokasi optimal pusat industri pengolahan di Kota Bekasi
Abstract
Kebijakan pembangunan di Jawa Barat (sebelum 5 kabupaten dan 1 kota disahkan menjadi Propinsi Kabupaten Banten) disusun dengan membagi wilayah yang terdiri dari beberapa kawasan diantaranya kawasan Priangan Timur, kawasan Bandung Raya, kawasan Botabek dan lain-lain. Kawasan pembangunan tersebut merupakan wilayah yang tidak terpisahkan antara pembangunan ekonomi, sosial maupun budayanya. Diharapkan dengan membangun salah satu kawasan tersebut akan dapat memberikan dampak positif (spreading effect) bagi daerah lainnya. Apalagi jika pembangunannya dilakukan secara serentak maka akan merupakan ring yang tidak terlepaskan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya. Begitu halnya dengan keberadaan Kota Bekasi yang dituntut untuk dapat mengatur tata ruang yang optimal bagi semua aspek aktivitas ekonomi maupun sosial agar dapat memberikan dampak positif bagi wilayahnya sendiri ataupun daerah lain.
Kedudukan Kota Bekasi yang dekat dengan Ibu Kota Republik Indonesia memberikan dampak yang sangat luas dalam pembangunan wilayah bagi Kota Bekasi. Salah satunya yaitu pada aspek tata ruang wilayah. Sebagaimana tertuang dalam RTRWN,Kota Bekasi ditetapkan sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Jawa Barat. Pengembangan PKW ini terkait dengan pengembangan Jabotabek sebagai kawasan tertentu dengan pertumbuhan yang sangat cepat, yakni sebagai kawasan tempat pengembangan kegiatan strategis skala nasional. Dalam hal ini Kota Bekasi merupakan bagian dari kawasan penyangga DKI yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Tentunya membawa dampak yang sangat berarti bagi pertumbuhan wilayah di Kota Bekasi. Dimana tujuan pendirian kota itu sendiri yaitu membantu memperlancar pertumbuhan ekonomi daerah atau negara sebagai keseluruhan karena fungsi kota adalah menyediakan kemudahan-kemudahan yang memperlancar kegiatan ekonomi baik di dalam kota, maupun daerah sekitar yang mendukungnya.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengkaji penentuan lokasi pusat industri yang dapat berguna dalam pengembangan wilayah Kota Bekasi dan juga memberikan pilihan lokasi yang optimal bagi pusat industri untuk Kota di wilayah Kota Bekasi berdasarkan analisis yang dilakukan.
Untuk penentuan suatu lokasi industri faktor jarak sangat dominan diperlukan. Faktor ini erat kaitannya dengan problema biaya transportasi, baik biaya angkut dari sumber materiil ke unit pengolahan ke pasar. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa salah satu kriteria yang dominan dalam penentuan suatu lokasi industri yang optimal adalah jarak, baik jarak antara lokasi sumber matreial (bahan baku) dan pabrik (unit pengolahan) maupun jarak antara lokasi pabrik dan pasar. Pemilihan lokasi industri di areal perkotaan merupakan suatu hal yang sangat menguntungkan bagi para pengusaha karena kebutuhan fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas industri telah tersedia dengan cukup seperti sarana transportasi, sumber daya manusia yang terampil sehingga perusahaan dapat terus beroperasi...dst
