Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.authorAlifah, Hilmiyatil
dc.date.accessioned2024-01-30T02:03:14Z
dc.date.available2024-01-30T02:03:14Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136599
dc.description.abstractSalah satu aspek yang penting dalam pembangunan suatu wilayah melalui pengembangan pusat pertumbuhan adalah aspek tata ruang, yaitu suatu lokasi yang tepat dari satu fasilitas pelayanan dalam hal ini pasar sebagai terminal agribisnis. Keberadaan terminal agribisnis menjadi alternatif dari usaha pengembangan sistem agribisnis berkelanjutan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan penduduk DKI Jakarta yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan permintaan terhadap komoditas tersebut (hortikultura), sehingga proses distribusi dapat berjalan secara efektif dan efisien serta memberikan keuntungan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam usaha pemasaran tersebut. Peranan dari terminal agribisnis antara lain, menjamin kualitas dari suatu komoditas yang akan dijual ke para konsumen, mengembalikan kestabilan harga, menjaga produksi dari dalam negeri, meningkatkan pendapatan produsen dan membangun sistem informasi yang akan menginformasikan kebutuhan dan total produksi suatu komoditas serta lokasi daerah produsennya. Pembangunan terminal agribisnis merupakan salah satu upaya untuk membangun sistem informasi produk pertanian dengan didukung adanya STA yang berada di sentra produksi komoditas pertanian. Pembangunan terminal agribisnis di DKI Jakarta pada saat ini diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan masyarakatnya terlebih dahulu, mengingat DKI Jakarta tidak mampu menyediakan kebutuhannya sendiri terhadap komoditas berupa sayur dan buah, namun pada saat mendatang DKI Jakarta seharusnya mempersiapkan diri untuk mengekspor komoditas sayur dan buah, karena DKI Jakarta juga merupakan pintu gerbang utama perdagangan, didukung dengan letak yang strategis dan kelengkapan sarana prasarana seperti infrastruktur dan transportasi. Untuk mencari alternatif yang paling baik bagi penentuan lokasi optimal dari sebuah terminal agribisnis maka digunakan program komputer Java Applets P-Median Problem sebagai alat analisisnya. Pada prinsipnya penggunaan ini bertujuan untuk meminimalkan jarak yang akan ditempuh dengan berdasarkan pada bobot masing-masing simpul. Berdasarkan bobot jumlah penduduk, hasil pernitungan program menunjukkan bahwa lokasi optimal pada Kelurahan Rawa Buaya. Hal ini terlihat dari hasil olahan program komputer yang menunjukan bahwa Kelurahan Rawa Buaya melalui empat kali iterasi dengan nilai upper bound 4233,0 dan nilai lower bound 4233,0. Berdasarkan bobot luas wilayah, hasil perhitungan dengan program komputer menunjukkan bahwa lokasi optimal adalah Kelurahan Kamal Muara, melalui tiga kali iterasi dengan nilai upper bound 3615,0 dan nilai lower bound 3616,0. Berdasarkan bobot sama, pengaruh jarak hasil perhitungan program menunjukkan bahwa lokasi optimal adalah Kelurahan Cengkareng Barat, melalui satu kali iterasi dengan nilai upper bound 281,0 dan nilai lower bound 281,0. Nilai upper bound merupakan nilai estimasi kemungkinan terburuk dari skenario sedangkan nilai lower bound merupakan nilai estimasi kemungkinan terbaik dari skenario. Jika nilainya sama, menurut program ini solusi optimal dari permasalahan telah ditemukan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgribisnisid
dc.subject.ddcJakartaid
dc.titleAnalisis penentuan lokasi optimal dan peranan terminal agribisnis : studi kasus Lima Kecamatan di DKI Jakartaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record