Strategi pengembangan usaha wisata agro durian pada Warso Farm, Cihideung, Bogor
Abstract
Di masa perdagangan bebas seperti pada saat ini, membuat setiap negara termasuk Indonesia membuka segala hambatan dan menghapus setiap bentuk proteksi. Kondisi ini menyebabkan usaha dan produk pertanian domestik terpaksa bersaing dengan usaha dan produk pertanian dunia. Untuk itu Indonesia harus mempercepat peningkatan daya saing produknya agar dapat merebut pasar, hal tersebut dapat diantisipasi melalui cara meningkatkan pasar dan pengembangan pasar berdasarkan konsep keunikan produk, yang menawarkan konsumen pada produk lokal yang mempunyai keunikan. Salah satu bidang usaha dalam menciptakan pasar yang berdasarkan konsep tersebut adalah usaha wisata agro.
Sampai pada saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Warso Farm dibandingkan dengan wisata agro lain yang ada di dekatnya masih lebih rendah, dan cenderung stagnan. Pada tahun 2001, Warso Farm mulai membangun fasilitas wisata seperti kondisi saat ini, dan mulai menerima kunjungan dari wisatawan. Hal tersebut dilakukan sebagai usaha mencapai misi yang ingin dicapainya yaitu "memanfaatkan setiap jengkal lahan tidur, agar dapat berfungsi multiguna baik agro maupun wisata agro". Untuk mencapai misi tersebut, tentunya Warso Farm membutuhkan suatu strategi pengembangan wisata agro durian.
Pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang dihasilkan perkebunan durian Warso Farm adalah Rp. 35.017.375,00 dan Rp. 26.209.641,6. Berdasarkan nilai pendapatan tersebut, maka usaha perkebunan durian Warso Farm termasuk memadai. Selain dilihat dari pendapatan, efisiensi juga dapat diukur dengan membandingkan jumlah penerimaan dan jumlah biaya yang dikeluarkan (R/C). Pada perkebunan durian Warso Farm R/C rasio atas biaya tunai adalah 1,57 dan R/C rasio atas biaya total adalah 1,37. Hal ini berarti setiap biaya tunai dan biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 1.000,00 akan mendapat imbalan penerimaan sebesar Rp 1.570,00 dan Rp 1.370,00. Nilai R/C lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha perkebunan durian Warso Farm layak diusahakan karena penerimaan yang dihasilkan lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan. Kriteria R/C ini penting untuk dijadikan penilaian keputusan usaha suatu komoditi dan kemungkinan pengembangannya...dst
