dc.description.abstract | Pasar modal merupakan bagian dari perekonomian di banyak negara. Pasar
modal sebagai salah satu indikasi sehatnya perekonomian suatu negara, sehingga
pasar modal menjadi penting dalam suatu negara.
Memburuknya kondisi pasar modal pada tahun 1997 dan tahun 1998 telah
membawa dampak berupa penurunan kinerja pada pasar modal Indonesia.
Penurunan kinerja emiten telah membawa akibat berupa kerugian yang dialami
oleh investor, sehingga banyak investor yang menarik kembali dananya dari pasar
modal Indonesia.
Penurunan kinerja pasar modal Indonesia terlihat dari beberapa indikator
di Bursa Efek Jakarta (BEJ), seperti kapitalisasi pasar, total transaksi, dan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Penurunan tersebut terjadi sejak tahun 1997 dan
tahun 1998. Namun pada tahun 2000, kinerja pasar modal telah pulih kembali. Hal
ini terlihat dari peningkatan jumlah emiten, kapitalisasi pasar, total transaksi, dan
IHSG yang cukup mengejutkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan IHSG pasca krisis serta menganalisis seberapa besar
faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap perubahan IHSG. Sehingga dapat
diketahui faktor apa yang paling mempengaruhi perubahan IHSG pasca krisis.
Pada penelitian ini, untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan IHSG digunakan analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan
adalah data sekunder berupa data bulanan berupa data jumlah uang beredar, data
nilai tukar rupiah terhadap US dollar, data Gross Domestic Product, data suku
bunga Bank Indonesia, data nilai total perdagangan saham, data pertumbuhan
penjualan saham, dan data Indeks Harga Saham Gabungan. Periode penelitian
yang digunakan adalah Januari 2000-Desember 2004. | id |