Show simple item record

dc.contributor.advisorWiyono, Eko Sri
dc.contributor.advisorZulkarnain
dc.contributor.advisorTaurusman, Am Azbas
dc.contributor.authorErisal, Arief
dc.date.accessioned2024-01-29T06:42:05Z
dc.date.available2024-01-29T06:42:05Z
dc.date.issued2024-01
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136500
dc.description.abstractPemanfaatan sumber daya udang di perairan Mukomuko telah dilakukan dengan pukat udang sejak tahun 1980 an. Tekanan penangkapan ikan yang tinggi diindikasikan karena penggunaan pukat udang secara intensif di wilayah penangkapan ikan yang relatif sempit. Maka diperlukan upaya pengelolaan yang tepat untuk menjaga kelestarian sumber daya udang. Hal tersebut menjadi landasan penting dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan unit penangkapan dan daerah penangkapan perikanan udang di Kabupaten Mukomuko yang berbasis di PPI Pasar Bantal; 2) Mengestimasi status pemanfaatan sumberdaya perikanan udang di Kabupaten Mukomuko yang berbasis di PPI Pasar Bantal; 3) Menganalisis kondisi sosial dan kelayakan usaha perikanan udang di Kabupaten Mukomuko yang berbasis di PPI Pasar Bantal; 4) Merumuskan strategi pengelolaan perikanan udang skala kecil di Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi, studi literatur, wawancara, metode pengukuran, dan observasi langsung di lapangan untuk memperoleh data dan informasi terkini sesuai tujuan penelitian. Untuk tujuan pertama, data wawancara digunakan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 17 orang dari populasi nelayan yang menggunakan pukat udang. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) digunakan untuk mengumpulkan data untuk tujuan kedua. Pengumpulan data distribusi frekuensi panjang karapas udang hasil tangkapan pukat udang di perairan Mukomuko dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Pengumpulan data tujuan kedua menggunakan simple random sampling. Selama penelitian, jumlah sampel untuk setiap jenis udang sebanyak 3.600 individu, dan sampel tingkat kematangan gonad (TKG) sebanyak 150 individu untuk setiap jenis udang. Pendekatan rasio potensi pemijahan (SPR) berbasis panjang digunakan untuk mengevaluasi status stok udang. Untuk analisis metode LB-SPR digunakan data panjang karapas kemudian diolah dengan TropFishR. Untuk tujuan ketiga, data keuangan nelayan dan pedagang udang ditabulasi dan dianalisis dengan didukung oleh perangkat lunak Microsoft Excel. Proses tersebut terdiri dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel. Untuk tujuan 4, seluruh data dikumpulkan berdasarkan hasil tujuan 1, 2, dan 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal yang digunakan oleh nelayan penangkap udang di perairan Mukomuko yaitu kapal motor berukuran 6 GT dengan menggunakan mesin diesel berukuran 30 PK yang diletakkan di bagian inboard kapal. Ukuran kapal yang digunakan oleh nelayan penangkap udang yaitu dengan panjang 10 meter, lebar 2,5 meter dan tinggi 1,1 meter. Konstruksi pukat udang terdiri dari ikatan tali kantong, kantong, badan, sayap, tali ris atas, tali ris bawah, pelampung, pemberat, besi, rantai, papan pembuka dan tali penarik. Adapun proses pengoperasiannya terdiri dari setting, towing dan hauling. Hasil iii tangkapan utamanya yaitu udang jerbung (Penaeus merguiensis), udang krosok (Parapenaeopsis stylifera), udang dogol (Metapenaeus ensis), dan udang jambu (Metapenaeus dobsoni). di samping banyaknya bycatch dan tangkapan yang dibuang (discarded). Udang betina mendominasi hasil tangkapan udang jerbung dan udang krosok di perairan Mukomuko. Pola pertumbuhan udang jerbung dan udang krosok menunjukkan pola allometrik negatif. Tingkat kematangan gonad (TKG) udang jerbung dan udang krosok didominasi kategori TKG II dan TKG III. Nilai parameter pertumbuhan kematian ikan karena penangkapan (F) udang jerbung dan udang krosok lebih tinggi dibandingkan kematian alami (M). Tingkat eksploitasi (E) udang jerbung sebesar 0,69 dan udang krosok sebesar 0,78. Nilai SPR udang jerbung sebesar 0,20 atau 20% yang berarti status pemanfaatan udang jerbung sudah terindikasi over eksploitasi, sedangkan udang krosok sebesar 0,21 atau 21% sedang atau mendekati over eksploitasi. Analisis kelayakan finansial perikanan udang di wilayah penelitian menghasilkan NPV sebesar Rp 580.589.466,4, net B/C sebesar 9,92, IRR sebesar 142%, dan PP sebesar 1,82 atau selama 1 tahun 10 bulan. Oleh karena itu, perikanan udang di Kabupaten Mukomuko layak untuk dilakukan. Penelitian ini merekomendasikan strategi pengelolaan perikanan udang berkelanjutan yang berpusat di PPI Pasar Bantal, yaitu: 1) Meningkatkan keterampilan dan kapasitas nelayan yang berpusat di PPI Pasar Bantal, khususnya dalam penanganan hasil tangkapan udang; 2) Wilayah dan musim penangkapan ikan buka-tutup sementara, pada saat pemijahan udang; 3) Pengaturan jumlah usaha penangkapan udang; 4) Peningkatan monitoring, pengendalian dan pengawasan (MCS), serta penegakan hukum terhadap alat penangkapan ikan ilegal; 5) Sosialisasi peraturan terkait penangkapan udang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman nelayan; 6) Fasilitasi penciptaan mata pencaharian alternatif bagi nelayan pukat udang terkait dengan pengendalian usaha tersebutid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengelolaan Perikanan Udang Skala Kecil yang Berbasis di PPI Pasar Bantal Kabupaten Mukomuko, Bengkuluid
dc.title.alternativeSmall Scale Shrimp Fisheries Management Strategy Centered on Pasar Bantal Fish Landing Base (PPI) Mukomuko Regency, Bengkuluid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKabupaten Mukomukoid
dc.subject.keywordperikanan udangid
dc.subject.keywordstrategi pengelolaanid
dc.subject.keywordunit penangkapanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record