| dc.description.abstract | Pembangunan pariwisata di Indonesia diarahkan pada peningkatan peran pariwisata dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta penerimaan devisa (BPS, 2003). Pariwisata secara nasional merupakan sektor yang cukup berpengaruh dalam menggerakkan roda perekonomian yakni sebagai sumber pendapatan terbesar dari sektor non migas mencapai 4,3 miliar Dollar AS pada tahun 2002 dan cukup banyak menyerap tenaga kerja baik secara formal maupun non formal. Kontribusi sektor pariwisata selama kurun waktu 1998 sampai 2002 masih menempati urutan pertama dari sektor non migas melebihi sektor-sektor andalan lainnya seperti pakaian jadi, tekstil, dan kayu lapis. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan pemerintah dalam meningkatkan peran sektor pariwisata adalah melalui pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan nasional seperti wisata agro.
PT Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara sebagai perusahaan pengelola wisata agro Taman Bunga Nusantara dengan pertumbuhan usaha yang pesat membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas untuk tetap menjaga kelangsungan usahanya dan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan- perusahaan lain. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap pendayagunaan sumberdaya manusia yang berkaitan dengan peningkatan kualitas jasa pelayanan yang memenuhi keinginan pengunjung. Peningkatan kualitas di PT Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara tidak terlepas dari peranan sumberdaya manusia yang terdapat di perusahaan khususnya karyawan operasional yang berfungsi sebagai pengelola obyek, pemasaran, pelayanan sampai dengan cara pengemasan obyek agar menarik bagi wisatawan.
Berkaitan dengan hal tersebut adalah penting bagi PT. Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara sebagai perusahaan pengelola wisata agro Taman Bunga Nusantara untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat memotivasi karyawan. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan operasional di PT Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara dan merekomendasikan alternatif upaya peningkatan motivasi kerja karyawan operasional di PT Sarana Kusuma Inti Makmur Nusantara.
Berdasarkan analisis terhadap kondisi motivasi kerja karyawan menunjukkan bahwa karyawan termotivasi (40 pesen) dalam melaksanakan berbagai hal yang menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Akan tetapi sebesar 44.1 persen karyawan berada pada skor 1-3 atau pada kondisi sangat tidak termotivasi hingga cukup termotivasi. Para karyawan yang kurang termotivasi karena merasa bahwa saat ini pihak perusahaan belum dapat memenuhi kebutuhan fisiologis mereka. Hasil penilaian responden menunjukkan bahwa kondisi motivasi kerja karyawan masih belum optimal karena kondisi motivasi yang optimal apabila karyawan memiliki tingkat motivasi berdasarkan skala Likert yaitu pada skor 5 (sangat termotivasi). ... | id |
