Show simple item record

dc.contributor.advisorHernanto, Fadholi
dc.contributor.authorBarusman, M. Yusuf Sulfarano
dc.date.accessioned2024-01-29T00:12:37Z
dc.date.available2024-01-29T00:12:37Z
dc.date.issued1990
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136390
dc.description.abstractKomoditi kayu lapis merupakan salah satu komoditi yang mempunyai posisi penting dalam penerimaan devisa ekspor non migas. Indonesia sebagai negara produsen terbesar kayu lapis dunia harus mulai memikirkan strategi pemasaran kearah pemantapan ekspor yang mengarah pada keseimbangan pasar. Dalam jangka panjang pemasaran kayu olahan dalam negeri mempunyai peranan penting dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi perkayuan sedangkan ekspor hanya merupakan pelengkap. Hal ini lebih banyak dalam rangka peningkatan posisi pemasaran, peningkatan nilai tambah, pemerataan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang industri atau perusahaan kayu lapis khususnya PT Kutai Timber Indonesia dalam menetapkan kebijaksanaan pemasarannya yang hanya mengandalkan pasar ekspor dan tidak atau kurang memperhatikan pasar domestik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ada dua langkah dapat yang diambil yaitu melihat dari sisi permintaan dan dari sisi penawaran. Konsumsi kayu lapis di dalam negeri keadaannya cukup berfluktuasi, walaupun demikian secara tahun 1979 hingga 1989 konsumsi menunjukkan rata-rata dari kayu lapis domestik kecenderungan yang meningkat pertumbuhan rata-rata 9,69 persen per tahun. dengan Nilai penjualan kayu lapis domestik mulai tahun 1979 1989 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat dengan dengan pertumbuhan rata-rata per tahun 20,74 persen, dimana nilai penjualan tertinggi adalah pada tahun 1989 dengan nilai lebih dari Rp 419 milyar. Dari kenyataan di atas dengan harga kayu lapis yang tinggi atau meningkat tidak mengurangi bahkan meningkat- kan konsumsi masyarakat akan kayu lapis, hal ini membuk- tikan bahwa kebutuhan dan daya beli (efectif demand) masyarakat terhadap kayu lapis cukup besar. Pendugaan fungsi permintaan kayu lapis domestik menunjukkan variabel-variabel yang berpengaruh adalah harga kayu lapis domestik, trend pertumbuhan sektor konstruksi, dan trend pertumbuhan industri khususnya industri alat musik 39020. Angka elastisitas masing- masing variabel adalah 0,6134, 0,7125, dan 0,3237. Pendugaan fungsi penawaran kayu lapis domestik PT KTI menunjukkan variabel-variabel yang masuk dalam persamaan adalah harga kayu lapis domestik dan penawaran..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPertanianid
dc.subject.ddcSosial ekonomi pertanianid
dc.titlePasar domestik sebagai alternatif strategi pemasaran kayu lapis : studi kasus pada PT Kutai Timbeer Indonesiaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordStrategi pemasaran kayu lapisid
dc.subject.keywordPT Kutai Timber Indonesiaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record