Show simple item record

dc.contributor.advisorWattimena, G.A.
dc.contributor.advisorSujiprihati, Sriani
dc.contributor.authorDiniyah, Luluk
dc.date.accessioned2024-01-25T08:12:51Z
dc.date.available2024-01-25T08:12:51Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136235
dc.description.abstractPenelitian yang dilakukan bertujuan untuk mempelajari pengaruh kombinasi BA dan NAA terhadap regenerasi pepaya IPB-1 secara in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler dan Seluler Tanaman, Pusat Penelitian Bioteknologi, IPB Darmaga pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2004. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama adalah BA dengan 5 taraf konsentrasi yaitu 0; 1; 2; 3 dan 4 mg/l, faktor kedua adalah NAA dengan 5 taraf konsentrasi yaitu 0; 1.5; 3; 4.5 dan 6 mg/l. Dengan demikian terdapat 25 kombinasi perlakuan, pada setiap kombinasi perlakuan terdapat 10 botol. Setiap botol kultur berisi 1 eksplan, sehingga terdapat 250 satuan percobaan. Bahan tanaman yang digunakan adalah daun muda tanaman pepaya IPB-1 yang berumur 1 tahun. Interaksi antara NAA dan BA berpengaruh sangat nyata pada peubah warna eksplan (2-4 MSP), inisiasi kalus, perkembangan kalus serta viabilitas kalus. Namun tidak berpengaruh nyata pada peubah perubahan warna eksplan pada 1 MSP. Perubahan warna eksplan mulai terjadi sejak 2 MSP. Skor warna daun tertinggi sampai dengan pengamatan 4 MSP dihasilkan dari perlakuan BA 3 mg/1 tanpa NAA. Pembentukan kalus tercepat terjadi pada perlakuan BA 1-4 mg/l dengan NAA 6 mg/l, BA 1 mg/l dan NAA 1.5 mg/l yaitu pada 2.0 MSP. Kombinasi NAA dan BA dengan konsentrasi tinggi, merupakan kombinasi dengan jumlah eksplan paling banyak membentuk kalus yaitu sebesar 100%. Pada eksplan dengan perlakuan BA tanpa NAA, eksplan masih mampu membentuk kalus, sedangkan pada perlakuan NAA tanpa BA, eksplan hanya mampu membentuk kalus pada konsentrasi NAA yang tinggi. Perkembangan kalus terbesar tejadi pada perlakuan BA 4 mg/l dengan NAA 3-6 mg/l pada saat 12 MSP. Namun perkembangan kalus paling cepat terjadi pada perlakuan BA 3 mg/l + NAA 6 mg/l; BA 4 mg/l + NAA 3 mg/l dan BA 4 mg/l + NAA 4.5 mg/l, dimana seluruh permukaan eksplan sudah tertutupi kalus pada 8 MSP. Kalus yang berwarna hijau bening dihasilkan oleh perlakuan 4 mg/l BA+ 3 mg/l NAA; 4 mg/l BA + 4.5 mg/l NAA dan 4 mg/l BA + 6 mg/l NAA pada saat 4 MSP. Pengamatan pada 12 MSP menunjukkan bahwa perlakuan 4 mg/l BA+ 3 mg/l NAA lebih mampu mempertahankan kalus dari pencoklatan. Seluruh kalus yang terbentuk memiliki struktur yang kompak. Bobot basah kalus didapat dari menimbang kultur dengan pertumbuhan kalus mencapai 100%. Proliferasi kalus maksimal terjadi pada perlakuan 4 mg/l BA+6 mg/l NAA yaitu sebesar 12.56 g.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPepayaid
dc.subject.ddcBAid
dc.subject.ddcNAAid
dc.titlePengaruh BA dan NAA terhadap regenerasi pepaya IPB-1 secara in vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record