Show simple item record

dc.contributor.advisorMelati, Maya
dc.contributor.authorBarus, Lusia Estaria
dc.date.accessioned2024-01-25T08:01:04Z
dc.date.available2024-01-25T08:01:04Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136230
dc.description.abstractPercobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hijau dan dosis fosfat alam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda dengan sistem pertanian organik. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo pada bulan Juni 2004 sampai Maret 2005. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design). Petak utama adalah pupuk hijau (0 dan 15 kg/ha) dan anak petak adalah dosis fosfat alam (0, 90, 180, dan 360 kg/ha), diulang sebanyak 4 kali. Benih kedelai yang digunakan adalah kedelai varietas Wilis. Tanaman penghambat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang digunakan adalah serai dan Tagetes. Sebagai pembanding digunakan budidaya konvensional. Budidaya konvensional menggunakan Urea, SP-36, KCI, Furadan 3G, dan pestisida yang digunakan Dithane dengan bahan aktif mankozeb 80% dan Decis dengan bahan aktif deltametrin 25 g/l. Budidaya konvensional tidak dianalisis secara statistik. Pemberian pupuk hijau nyata meningkatkan tinggi tanaman 2 MST, bobot basah dan bobot kering bintil akar 6 MST, bobot kering tajuk dan akar 6 MST, bobot basah dan bobot kering tajuk saat panen, bobot basah dan bobot kering akar +tajuk saat panen, dan bobot kering polong isi/tanaman. Pupuk hijau memberikan pengaruh yang cenderung nyata terhadap tinggi tanaman 3 MST, jumlah daun 6 MST. dan ratio tajuk/akar saat panen. Pupuk hijau tidak nyata terhadap tinggi tanaman 4-7 MST, jumlah daun 2-5 dan 7 MST, bobot basah tajuk dan akar 6 MST, bobot basah dan bobot kering akar saat panen, ratio bobot basah tajuk/akar saat panen, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, bobot basah polong isi/tanaman, bobot basah dan bobot kering polong hampa/tanaman, bobot basah dan bobot kering 100 butir, dan bobot polong/petak. Dosis 15 kg benih pupuk hijau/ha menghasilkan bobot basah polong 3.73 kg/12.5 m² (2.98 ton/ha). sedangkan yang tanpa pupuk hijau sebesar 3.02 kg/12.5 m² (2.41 ton/ha). Fosfat alam tidak berpengaruh nyata untuk semua peubah yang diamati. Interaksi antara pemberian pupuk hijau dan fosfat alam memberikan pengaruh yang cenderung nyata terhadap bobot basah tajuk dan akar 6 MST, bobot basah dan bobot kering bintil akar 6 MST. Secara umum kombinasi terbaik adalah 15 kg benih pupuk hijau/ha dengan 90 kg fosfat alam/ha. Pertumbuhan dan produksi kedelai dengan budidaya organik lebih baik dibandingkan dengan budidaya konvensional. Dosis 15 kg benih pupuk hijau/ha menghasilkan bobot basah polong 3.73 kg/12.5 m² (2.98 ton/ha), sedangkan pada budidaya konvensional sebesar 0.32 kg/12.5 m² (0.25 ton/ha).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKedelaiid
dc.subject.ddcPupuk hijauid
dc.subject.ddcFosfat alamid
dc.titlePengaruh pemberian pupuk hijau dan fosfat alam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai, Glycine max L. Merr panen muda dengan sistem pertanian organikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record