Show simple item record

dc.contributor.advisorSjamsudin, Endang
dc.contributor.advisorMulya, Karden
dc.contributor.authorPutra, Martinus Jude Agni
dc.date.accessioned2024-01-25T07:26:00Z
dc.date.available2024-01-25T07:26:00Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136210
dc.description.abstractTanaman terung (Solanum melongena L.) resisten merupakan aspek penting dalam mengendalikan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum Yabuuchi. Penelitian ini merupakan bagian dari program perakitan tanaman terung komersil yang resisten terhadap penyakit layu bakteri. Penelitian ini mencakup dua macam, yaitu: 1) Karakterisasi agronomis lima nomor terung lokal dan enam nomor terung introduksi generasi F2 dari Cina: dan 2) Analisis molekuler yang terdiri atas penentuan metode isolasi DNA dan running PCR (Polymerase Chain Reaction), serta penentuan primer yang dapat membedakan jenis terung yang dianalisis. Percobaan pertama dilakukan di Kebun Percobaan Cipanas. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur pada bulan Desember 2003 April 2004. Lahan yang digunakan untuk percobaan ini adalah lahan endemik penyakit layu bakteri R. solanacearum bekas percobaan pengujian ketahanan terung terhadap layu bakteri. Analisis DNA dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler. Balai Besar Litbang Biogen Cimanggu Bogor pada bulan Mei- Juni 2004. Percobaan pertama terdiri dari dua grup. Pada grup pertama ditanam enam nomor terung generasi F2 perkawinan nomor-nomor terung introduksi dari Cina yaitu nomor 911, 914, 919, 924, 932 dan 945. Nomor-nomor tersebut merupakan hasil persilangan antara terung yang resisten/imun dan terung yang peka terhadap layu bakteri. Sedangkan pada grup kedua ditanam lima nomor terung lokal yaitu: 087, 089, 090, 092 (keempatnya resisten terhadap R. solanacearum). dan 094. Selain itu pada grup ini ditanam juga varietas komersial introduksi, yaitu Kultivar Dourga yang peka terhadap R. solanacearum. Kedua grup tersebut ditanam pada lahan yang sama dan dianalisis bersama menggunakan grup rancangan kelompok berimbang. Pengamatan percobaan lapang terdiri atas: 1) Pengamatan vegetatif, yaitu: tinggi tanaman, diameter batang, percabangan, bentuk duri pada tulang daun. dan warna tulang daun; 2) Pengamatan generatif, yaitu: umur berbunga, warna bunga. jumlah bunga, jenis bunga, fruit setting, dan waktu munculnya buah pertama: dan 3) Pengamatan setelah panen, yaitu: jumlah buah per tanaman, panjang buah. diameter buah, bobot buah, warna luar buah, serta warna daging buah. dari: 1) Penentuan metode isolasi DNA dari daun Analisis DNA terdiri tanaman grup terung lokal dengan menggunakan dua metode, yaitu metode CTАВ dan metode Dellaporta. Pengamatan dilakukan dengan melihat kemurnian DNA yang dihasilkan serta waktu yang dibutuhkan untuk proses tersebut. 2) Amplifikasi DNA yang terdiri dari: a) Penentuan metode amplifikasi DNA dengan PCR (running PCR) yang lebih efektif. Pada penentuan itu digunakan tujuh kombinasi perlakuan dalam tahap denaturasi, aneling, dan ekstensi DNA. Pengamatan dilakukan terhadap banyaknya pita DNA yang dihasilkan dari amplifikasi. b) Penentuan primer yang dapat membedakan jenis terung yang diteliti dengan menggunakan metode running PCR yang paling efektif..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTerungid
dc.subject.ddcFenotipikid
dc.subject.ddcDNAid
dc.titleEvaluasi terung, Solanum melongena L. introduksi generasi F2 dan lokal melalui pengamatan fenotipik dan analisa DNAid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record