| dc.description.abstract | Udang adalah komoditi ekspor Indonesia yang sangat potensial karena berkontribusi sebagai penghasil devisa terbesar diantara komoditi pertanian lainnya. Salah satu pasar ekspor udang Indonesia adalah Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara pengimpor udang terbesar di dunia. Pemberlakukan kebijakan antidumping yang diumumkan tanggal 31 Desember 2004 terhadap enam negara produsen udang terbesar yaitu Thailand, Cina, India, Vietnam, Brazil dan Ekuador telah membuka pasar bagi Indonesia. Namun berbagai kondisi di dalam negeri telah menyebabkan Indonesia belum dapat bersaing dengan negara lain. Maka diperlukan kajian untuk mengetahui struktur pasar dan posisi keunggulan daya saing udang Indonesia di pasar AS.
Analisa struktur pasar menggunakan Herfindahl Index (HI), Concentration Ratio (CR4) dan Absolute Instability Index (All), serta melihat pada karakteristik struktur pasar lainnya. Analisa keunggulan daya saing menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA) dan model berlian daya saing internasional. Penelitian ini menggunakan data time series selama sepuluh tahun (1995-2004) meliputi data impor udang AS dan sumber informasi lainnya.
Analisa konsentrasi pasar menunjukkan bahwa pasar udang di AS memiliki tingkat konsentrasi pasar sedang dan mengarah pada bentuk struktur pasar oligopoli. Analisa konsentrasi pasar per kelompok produk menghasilkan tingkat konsentrasi pasar sedang untuk produk udang segar dan konsentrasi pasar tinggi untuk produk udang olahan, namun kebanyakan kelompok produk udang mengarah pada bentuk pasar oligopoli. Analisa karakteristik pasar menunjukkan bahwa terdapat banyak penjual dalam pasar udang AS, udang memiliki tingkat diferensiasi produk yang tinggi, tingkat penyebaran informasi yang cukup sempurna dan terdapatnya hambatan untuk masuk pasar. Analisa indeks ketidakstabilan pangsa pasar menunjukkan bahwa pangsa pasar yang diperoleh tiap negara selama 10 tahun cenderung stabil. ... | id |
