Show simple item record

dc.contributor.advisorHarmini
dc.contributor.authorPermaswati, Tatik
dc.date.accessioned2024-01-25T04:19:06Z
dc.date.available2024-01-25T04:19:06Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136134
dc.description.abstractHasil survei oleh berbagai lembaga riset antara lain AC Nielsen, MARS, dan SWA, sejak tahun 1999 hingga kini menunjukkan tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95 persen. Itu artinya minuman teh nyaris telah atau pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat. Bahkan riset dari MARS di lima kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Semarang menunjukkan penetrasi pasar oleh minuman teh lebih tinggi dari minuman kopi yang hanya dikonsumsi oleh sekitar 79 persen penduduk Indonesia, khususnya di perkotaan. Di Indonesia ada beberapa produsen dalam bisnis minuman teh, mulai dari teh bubuk, teh celup, teh poci, hingga teh dalam kemasan. Salah satu yang terbesar dan merupakan pelopor industri teh di Indonesia adalah PT Sinar Sosro dengan merek produknya 'Teh Botol Sosro' (TBS). Saat ini PT Sinar Sosro menguasai kurang lebih 80 persen pangsa pasar teh di Indonesia. Salah satu produk minuman teh dalam kemasan yang perlu diwaspadai oleh perusahaan saat ini adalah produk keluaran PT Coca Cola Indonesia, yaitu frestea, karena kegiatan promosinya yang sangat gencar baik melalui media above the line maupun below the line, dan mengincar pasar minuman teh siap minum di wilayah Jakarta dan Jawa Barat. PT Sinar Sosro KPW Jabar Area 1 juga menangani promosi untuk produk- produk Sosro (salah satunya adalah produk Teh Botol Sosro) di wilayah Bandung, dengan melakukan kegiatan promosi below the line, selain above the line. Kegiatan promosi di Area 1 adalah berupa penyesuaian dari kegiatan promosi yang telah ditetapkan pusat, dengan kondisi di wilayah Area 1 itu sendiri. Pelaksanaan kegiatan promosi yang selama ini dilakukan oleh perusahaan, ternyata tidak menunjukkan kenaikan pada angka penjualan TBS melainkan penurunan angka penjualan TBS (lihat Tabel 2). Tingkat pertumbuhan yang makin menurun ini (sebesar 0,54 persen pada tahun 2003 dan 17,5 persen pada tahun 2004) menuntut perusahaan untuk segera memperbaharui strategi pemasaran TBS di Area 1. Perusahaan menginginkan adanya strategi promosi baru yang dapat mengkomunikasikan produk TBS kepada masyarakat dengan lebih efektif lagi agar dapat meningkatkan penjualan TBS pada tahun-tahun berikutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan promosi Teh Botol Sosro yang telah dilakukan di PT SINAR SOSRO KPW Jabar Area 1 dan merumuskan strategi promosi yang sesuai untuk produk Teh Botol Sosro berdasarkan kendala dan pendukung yang ada. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTeh botol$Jawa Baratid
dc.subject.ddcBandungid
dc.titleAnalisis strategi promosi teh botol sosro di PT. Sinar Sosro Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Barat Area 1 Bandungid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record