Teknik biakan Babesia canis secara in vitro dengan konsentrasi serum 40 persen
View/ Open
Date
2005Author
Ardiawan, Ferry
Astyawati, Tutuk
Wulansari, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Penggunaan sistem kultur in vitro sangat berpotensi dimasa mendatang.
Akan tetapi potensi ini dipengaruhi oleh faktor individu, institusi, aspek
komersial, dan inovasi untuk meneliti dan mengeksploitasi protokol yang ada.
Keterbatasan tersebut dapat diminimalkan dengan mempelajari teknik pemupukan
Babesia canis (B. canis) secara in vitro untuk kondisi Indonesia. Penggunaan
desinfektan (alkohol 70%) pada peralatan kultur sebelum, pada saat dan sesudah
bekerja (setelah prosedur standar lainnya diterapkan) merupakan prosedur
sterilisasi yang cukup vital dan harus dilaksanakan untuk kondisi Indonesia.
Eritrosit terinfeksi B. canis dikoleksi dari darah anjing yang displenektomi. Parasit
yang diisolasi dibiakkan secara in vitro dengan media RPMI-1640 dan 40% serum
anjing normal, dan diinkubasikan dengan kadar CO2 5% pada suhu 37°C.
Pemupukan dapat dipertahankan selama 16 hari dengan prosentase eritrosit
berparasit (PPE) tertinggi 8.5145% pada hari pertama pemupukan. Pada kultur
awal, parasit tumbuh dengan baik dan PPE meningkat dari 3.888% menjadi
8.5145% setelah 24 jam. Setelah 48 jam, PPE turun menjadi 5.42967%.
Konsentrasi serum 40% dapat dipakai sebagai pilihan untuk pembiakan jangka
panjang B. canis dengan pertumbuhan yang stabil bila diimbangi dengan
penerapan teknik aseptik yang baik dan benar.