Kajian informasi avant pays maritime bagi armada penangkapan ikan yang berbasis di Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing, Bandar Lampung

Abstract

Penentuan fishing ground yang tepat adalah faktor yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan di laut, dengan kata lain walaupun tersedianya unit penangkapan ikan tanpa ditunjang pengetahuan tentang penentuan fishing ground yang tepat maka akan menghambat keberhasilan operasi penangkapan ikan. Selain itu, jarak fishing ground yang jauh pun sampai saat ini masih menimbulkan permasalahan bagi pengelola pelabuhan perikanan karena armada penangkapan ikan setelah menangkap ikan di fishing ground belum tentu mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan asalnya (fishing base). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang digambarkan dalam bentuk peta mengenai fishing ground, jalur-jalur operasi penangkapan ikan yang dilalui armada penangkapan pada saat menuju fishing ground dan tempat pendaratan hasil tangkapan dari armada penangkapan mini purse seine, payang dan cantrang yang berbasis PPP Lempasing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa armada penangkapan ikan yang berbasis di PPP Lempasing melakukan operasi penangkapan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Selat Sunda dan Laut Jawa. Armada mini purse seine dan payang melakukan operasi penangkapan di jalur penangkapan I dan II, sedangkan armada cantrang hanya melakukan operasi penangkapan di jalur penangkapan II. Jalur-jalur operasi penangkapan ikan yang dilalui armada mini purse seine, payang dan cantrang untuk mendaratkan hasil tangkapan adalah sama yaitu bermula dari kapal yang bergerak dari fishing ground masing-masing ketiga armada tersebut, kemudian kapal bergerak mencari tempat pendaratan yang terdekat dengan fishing ground. Sistem pendaratan pelabuhan perikanan yang ada di PPP Lempasing berkaitan dengan fishing ground dan tempat pendaratnnya, memiliki beberapa alternatif, yaitu kapal- kapal yang terdaftar di PPP Lempasing setelah menangkap ikan dari fishing groundnya akan mendaratkan hasil tangkapannya ke pelabuhan perikanan asal (PPP Lempasing), atau ke pelabuhan perikanan/ pangkalan pendaratan ikan yang lain, atau melalui penjualan di tengah laut, atau ke tempat-tempat pendaratan ilegal, seperti ke pulau-pulau yang terdekat dengan fishing ground, atau mendaratkan sebagian hasil tangkapan ke seluruh tempat pendaratan di atas.