Evaluasi elemen mental map lanskap Kota Bogor
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi elemen mental map lanskap Kota Bogor meliputi mengidentifikasi elemen mental map lanskap Kota Bogor yang paling imageable, mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan elemen mental map mempunyai imageability yang baik, menentukan karakter mental map paling ideal dan merumuskan sintesis aplikasi elemen mental map tersebut dalam perencanaan kota.
Metode yang digunakan adalah metode survai dengan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan tiga kelompok responden yaitu responden ahli, masyarakat Bogor, dan luar Bogor. Awalnya, mengidentifikasi 10 obyek pada masing-masing elemen mental map dan difoto dari tiga sudut pengambilan yang mudah dikenal (image). Selanjutnya dievaluasi oleh responden ahli sehingga menghasilkan lima obyek pada setiap elemen yang memiliki indeks bobot terbesar. Hasil evaluasi responden ahli kemudian dievaluasi lagi oleh responden Bogor dan luar Bogor sehingga akan menemukan obyek-obyek elemen mental map yang paling imageable. Hasil evaluasi responden ahli juga menghasilkan analisis faktor, karakter ideal yang mempengaruhi elemen mental map lanskap Kota Bogor dan sintesis aplikasinya pada perencanaan Kota Bogor.
Lima obyek pada masing-masing elemen pembentuk mental map Kota Bogor adalah Jl. Ir. H. Juanda, Jl. Jalak Harupat, Jl. Jend. Sudirman, dan Jl. Otto Iskandardinata untuk jalur sirkulasi (path). Gunung Salak, Perbatasan Ciawi, Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, dan Tol Jagorawi untuk batas wilayah (edges). Perkantoran Jl. Ir. H. Juanda, Perdagangan Jl. Merdeka, Pasar Anyer (Kebon Kembang), Komplek Pusat Pendidikan Zeni, dan Kawasan Factory Outlet untuk bagian wilayah (districts). Plaza Tugu Kujang, Plaza Jambu Dua, Taman Topi (Taman Ade Irma Suryani), Terminal Baranangsiang, dan Lapangan Sempur
untuk pusat aktivitas (nodes). Tugu Kujang, Balaikota, IPB Baranangsiang, Istana Bogor, dan Kebun Raya Bogor untuk mercu tanda (landmarks). Jalan Jalak Harupat dan Jalan Ir. H. Juanda merupakan jalur sirkulasi yang paling imageable. Faktor yang paling mempengaruhi imageability pada kedua jalan tersebut adalah strukturnya. Jalan Jalak Harupat merupakan akses yang paling sering di lewati oleh warga Kota Bogor apabila ingin menuju pusat kota. Jalan Ir. H. Juanda merupakan akses yang paling sering dilalui oleh pengunjung Kota Bogor bila menuju Kebun Raya Bogor untuk berekreasi. Faktor identitas diikuti struktur dan makna adalah faktor yang paling ideal dalam menentukan
imageability jalur sirkulasi (path) di Kota Bogor.
Gerbang Ciawi dan Tol Jagorawi merupakan batas wilayah yang paling imageable. Faktor yang paling mempengaruhi Imageability pada kedua obyek tersebut adalah maknanya. Gerbang Ciawi memiliki nilai historis yang tinggi yaitu sebagai salah satu tanda perbatasan yang sudah tua yang berdiri jauh sejak Bogor belum mengalami pemekaran wilayah dan pembangunan Tol sekitar tahun 1978. Tol Jagorawi sebagai sumber view (ventage point) yang indah ke arah Gunung Gede Pangrango dan Gunung Salak. Faktor identitas, struktur dan makna...dst