Validasi dan evaluasi unjuk kerja metode analisis kimia tanah di Balai Penelitian Bioteknologi tanaman pangan
View/ Open
Date
1998Author
Munoro, Agus
Darusman, Latifah K.
Hidayat, Achmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Keabsahan data dan metode analisis telah lebih dari setengah abad yang lalu menjadi bahan pembicaraan di kalangan ahli kimia analitik, namun pada era globalisasi topik ini menjadi isu yang sangat menarik. Suatu metode dianggap absah bila disetujui bersama oleh banyak pihak yang berkompeten dengan validasi analisis yang dianjurkan oleh banyak pihak. Sebelum suatu metode analisis digunakan menjadi metode rutin, atau menyajikan hasil analisis dari suatu metode, maka metode tersebut perlu divalidasi. Karya tulis ini menyajikan pengertian validasi metode, pentingnya validasi dilakukan dan cara melakukannya, serta unjuk kerja metode analisis tanah yang dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan (Balitbio), Bogor.
Tiga jenis contoh tanah digunakan untuk validasi metode, yaitu contoh tanah sawah dari Instalasi Balitbio Muara dan dua jenis contoh tanah dari Kendal dan Tanjung Morawa untuk uji silang. Analisis kimia yang dilakukan adalah pH-air dengan pH-meter, C-organik dengan metode spektofotometri, N-total dengan metode kjeldahl, P terlarut dengan metode Bray I, Al³ dan H secara titrimetri, kapasitas tukar kation (KTK) dengan perkolator, dan analisis Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cu2+, Zn2+, Fe2+ dan Mn2+ dengan AAS. Unjuk kerja yang dievaluasi adalah presisi (precision), kecermatan (%beda dengan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat), batas deteksi, kepekaan (sensitivity), interval linearitas, koefisien korelasi, pemulihan (recovery), bagan kendali (control chart), dan hasil uji silang dengan 18 laboratorium di Indonesia.
Hasil validasi metode analisis tanah yang dilakukan di Laboratorium Balitbio menunjukkan tingkat mutu yang baik. Keterulangan (repeatibility) keseluruhan metode berada dibawah 5 %SBR (simpangan baku relatif), bahkan beberapa metode mempunyai keterulangan di bawah 1%SBR yaitu analisis pH-air dan Cu2+. Batas deteksi dan kepekaan rendah. Sebagian besar metode mempunyai interval linearitas yang lebar, dengan koefisien korelasi (R) sekitar 0,9955. Bagan kendali selama 3 bulan menunjukkan angka yang cukup stabil, kecuali untuk analisis Zn, dan N-total. Ketertiruan (reproducibility) berkisar antara 0,4- 58%SBR. Hasil uji silang dengan 18 laboratorium menyimpulkan bahwa tingkat mutu metode analisis di Balitbio cukup baik. Namun demikian, kecermatan (accuracy) metode analisis yang ditunjukkan oleh nilai persen pemulihan (rata-rata 117%) masih perlu perhatian dan perbaikan, terutama untuk analisis Al³+ dan Nat.
Collections
- UT - Chemistry [2060]