Show simple item record

dc.contributor.advisorRisnayeti
dc.contributor.advisorMas'ud, Zainal Alim
dc.contributor.advisorNurhadi, Agus
dc.contributor.authorChandra, Edy
dc.date.accessioned2024-01-23T01:43:06Z
dc.date.available2024-01-23T01:43:06Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135592
dc.description.abstractPerkembangan kimia anorganik, terutama kimia koordinasi, akhir-akhir ini menunjukkan percepatan dengan banyaknya kajian dan penelitan yang berkaitan dengan kompleks logam transisi. Kompleks logam transisi tersebut, yang sebagian diantaranya memiliki kemiripan dengan senyawa- senyawa biologis, memberikan peluang baru bagi pengembangan senyawa-senyawa polimer anorganik. Kompleks besi (II) feroin, yang memiliki gugus a-diimin, merupakan kompleks pengkelat stabil, yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator, pereaksi kromegen bagi Fe (II), dan sebagai katalis. Adanya gugus feroin ini, memberikan memberikan kekhasan spektra MILCT pada kompleks logam transisi dengan bilangan oksidasi rendah (seperti Fe (II), Cu(II). Fenantrolin merupakan ligan a-diimin yang dalam strukturnya memiliki 2 atom N yang terikat pada suatu ikatan n. Adanya substituen penarik atau pendorong elektron pada posisi nomor 4 dan 7 akan mempengaruhi ikatan ligan yang bersangkutan dengan ion pusat Fe (II). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggantian ligan fenantrolin (1,10- fenantrolin dan 4,7-dimetil-1,10-fenantrolin pada kompleks besi (II) feroin terhadap karakteristik spektroskopi UV-Vis kompleks. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi spektra bagi kompleks besi (II) feroin, baik FeL3 maupun Fel2, serta hasil substitusi kompleks tersebut dengan ligan lain, CN dan SCN dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis merek Hitachi model 150-20. Hasil karakterisasi ligan, memperlihatkan kekhasan spektra pada daerah ultra ungu pada panjang gelombang 190-350 nm. Fenantrolin memberikan serapan khas pada 265; 224; dan 196 nm. Sedangkan dimetilfenantrolin menampakkan serapan khas pada 300; 265; 228; dan 204 nm. Terbentuknya ikatan koordinasi dengan besi (II) menyebabkan terjadinya pergeseran batokromik dan memperlihatkan kekhasan sepektra MLCT pada 509-512 nm. Subsitusi ligan feroin pada senyawa kompleks tersebut tidak merubah kekhasan spektra MLCT. Yang terpengaruh oleh adanya substitusi tersebut adalah nilai dari koefisien ekstingsi (absorptivitas molar), dan distribusi elektron dalam orbital molekul kompleks.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcIronid
dc.titleKarakteristik spektra MLCT kompleks besi (II) fenantrolin secara spektrofotometri UV- Visid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record