Kebiasaan merokok di Kalangan mahasiswa FMIPA IPB
Abstract
Hal-hal menarik yang dapat diungkap dalam kebiasaan merokok di kalangan mahasiswa FMIPA IPB
adalalı alasan yang menyebabkan seseorang merokok dan tidak merokok, perilaku merokok, gambaran
kebiasaan merokok di kalangan mahasiswa FMIPA IPB serta tanggapan mahasiswa mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan merokok. Dengan analisis statistika deskriptif, data disajikan dalam bentuk tabulasi silang, tabulasi persentase dan grafik. Persentase mahasiswa perokok (Perokok setiap hari /Daily Smoker dan perokok kadang-kadang/ An occasional Smoker), mantan perokok (Ex-Smoker) dan bukan perokok (Non Smoker) yang ada di FMIPA
IPB berturut-turut adalah 19.3% (82 mahasiswa), 8.0% (34 mahasiswa) dan 72.7% (309 mahasiswa). Faktor terbesar yang mempengaruhi seseorang memuiai merokok yaitu faktor teman bergaul. Alasan- alasan yang menyebabkan kebiasaan merokok mahasiswa adalah untuk mengatasi kejenuhan (75%) dan menghilangkan stres (60.3%). Sedangkan alasan-alasan yang menyebabkan tidak merokoknya mahasiswa adalah alasan kesehatan pribadi (85.7%), tidak nyaman dengan asap rokok (71.7%), menghemat uang (70.6%), karena merokok menggangu orang lain (69.7%), mengendalikan diri untuk tidak merokok (62.4%) dan agar lingkungan bersih dari asap rokok (60.6%).
Hal-hal yang diperhatikan dalam perilaku merokok mahasiswa meliputi cara menghisap rokok.
konsumsi rokok sebelum dan sesudah kenaikan harga dan hal lainnya, memberikan jawaban yang cukup
beragara.
Mahasiswa menyatakan "setuju" mengenai diberlakukannya peraturan merokok di dalam kampus bagi sivitas akademika FMIPA IPB berupa pelarangan merokok di lokasi-lokasi tertentu (60.9%) dan pemasangan peringatan pelarangan merokok di dalam kampus (71.5%). Mahasiswa pun menyatakan "setuju" mengenai pernyataan "Merokok berbahaya bagi kesehatan" (77.2%) dan pernyataan "seorang perokok dapat berhenti merokok jika betul-betul punya keinginan yang kuat" (79.8%).
Penyakit-penyakit yang dinyatakan "benar" berhubungan dengan kebiasaan merokok adalah penyakit
Sesak Nafas (86.1%), Jantung Koroner (66.8%), Kanker Paru-Paru (85.9%) dan Batuk-Batuk (92.7%). Untuk menekan prevalensi perokok dimasa yang akan datang adalah perlunya upaya preventif berupa informasi dan pendidikan yang dilakukan sejak dini.