View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forestry Products
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forestry Products
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Sambungan tradisional pada bambu tali (Gigantochloa apus Kurz)

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (9.019Mb)
      Date
      2012
      Author
      Diastiara, Dannis Lakshita
      Bahtiar, Effendi Tri
      Nugroho, Naresworo
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tali ijuk sering digunakan sebagai alat sambung pada konstruksi bambu karena sifat kekasaran tali ijuk dan sifat bambu yang memiliki permukaan yang licin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan sambungan tradisional pada bambu tali (Gigantochloa apus Kurz), yang diikat menggunakan tali ijuk dengan menggunakan simpul palang dan simpul silang. Penelitian ini dilakukan dengan menyambung bambu, menjadi sambungan "silang", sambungan H, dan sambungan momen. Semua alat sambung pada sambungan ini adalah tali ijuk. Sambungan bambu diikat dengan menggunakan simpul palang dan simpul silang. Ada variasi penyambungan, yaitu dengan menggunakan paku dan besi. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dan tekan untuk sambungan "silang" dan sambungan H, sedangkan untuk sambungan momen dilakukan pengujian lentur untuk mengetahui nilai modulus of elasticity (MOE) dan modulus of rupture (MOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ketika pengujian kekuatan tarik ijuk diperoleh nilai rata-rata sebesar 28,52 MPa, dengan kadar air ijuknya sebesar 12,73%. Hasil pengujian sambungan "silang" diperoleh nilai rata-rata kekuatan tarik terbesar ada pada simpul palang (SP) yaitu sebesar 0,80 MPa, dan untuk nilai rata-rata kekuatan tekannya sebesar 3,99 MPa. Sambungan H, memiliki nilai rata- rata kekuatan tarik terbesar ada pada paku (Pk) sebesar 0,69 MPa, dan untuk nilai rata-rata kekuatan tekannya ada pada simpul palang (SP) sebesar 2,37 MPa. Kemudian untuk nilai MOE rata-rata terbesarnya ada pada tali 2 besi 4 (T2B4) nilai MOE sebesar 2328,77 MPa, sedangkan untuk nilai MOR rata-rata terbesar adalah tali 2 (T2) dengan nilai MOR sebesar 26,05 MPa. Tipe ikatan yang paling bagus untuk digunakan pada sambungan "silang" adalah simpul silang (SS), sebab SS memiliki variasi kekuatan tarik dan tekan yang lebih kecil daripada SP. Pada sambungan H untuk pengujian kekutan tarik, tipe ikatan yang baik digunakan adalah simpul palang (SP), sedangkan untuk pengujian tekan tipe ikatan yang baik digunakan adalah simpul dengan paku (Pk). Sambungan momen, tipe simpul yanng baik digunakan adalah tipe simpul tali 2 besi 4 (T2B4). Tipe simpul yang baik ditentukan dari kecilnya variasi kekuatan yang dihasilkan oleh tipe simpul tersebut. Kata kunci: bambu tali, tali ijuk, sambungan tradisional
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135423
      Collections
      • UT - Forestry Products [2465]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository