Show simple item record

dc.contributor.advisorSyafii, Wasrin
dc.contributor.advisorSari, Rita Kartika
dc.contributor.authorMaemunah, Siti
dc.date.accessioned2024-01-22T02:23:52Z
dc.date.available2024-01-22T02:23:52Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135392
dc.description.abstractMindi (Melia azedarach L.) merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh yang dikembangkan untuk hutan rakyat. Kayu mindi banyak digunakan untuk produk mebel, sedangkan daun, kulit, dan akarnya telah digunakan sebagai obat. Penelitian Pisutthanan et al. (2004) melalui uji Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) terhadap larva udang Artemia salina Leach menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit mindi berpotensi sebagai bahan antikanker. Oleh karena itu, penelitian mengenai potensi mindi di Indonesia menarik dilakukan mengingat tempat tumbuh, bagian yang digunakan, dan metode ekstraksi mempengaruhi kadar dan bioaktivitas zat ekstraktif. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan Kadar ekstrak bagian kulit, daun, cabang, kayu teras, dan gubal pohon mindi, menguji bioaktivitas ekstrak terhadap larva udang A. salina melalui pengujian BSLT sebagai penduga sifat antikanker, dan melakukan analisis fitokimia secara kualitatif pada ekstrak teraktif. Penelitian ini menggunakan bagian kulit, daun, cabang, kayu teras, dan Subal pohon mindi yang diekstraksi dengan metode maserasi yang menggunakan Belarut organik dengan kepolaran bertingkat yaitu n-heksan, etil asetat, dan metanol. Bioaktivitas zat ekstraktif diuji dengan metode BSLT Meyer et al. (1982). Data bioaktivitas diolah dengan menggunakan analisis probit untuk mendapatkan nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mindi menghasilkan kadar ekstrak tertinggi, diikuti bagian kulit, cabang, kayu gubal, dan teras. Berdasarkan jenis pelarut yang digunakan, ekstrak terlarut etil asetat menghasilkan rata-rata kadar ekstrak tertinggi, diikuti ekstrak terlarut metanol dan n-heksan. Ekstrak bagian kulit mindi dengan pelarut etil asetat memiliki bioaktivitas tertinggi dengan nilai LC50 mencapai 1,09 µg/mL dan tergolong toksik. Hasil pengujian fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kulit etil asetat mindi mengandung senyawa fitokimia utama seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, triterpenoid, fenolik, dan glikosida. Bogo Kata kunci: ekstraktif, Artemia salina, Mindi (Melia azedarach Linn.)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForestry Productsid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleUji bioaktivitas zat ekstraktif dari pohon mindi (Melia azedarach Linn.) menggunakan metode brine shrimp lethality testid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordExtractiveid
dc.subject.keywordArtemia salinaid
dc.subject.keywordMindi (Melia azedarach Linn.)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record