Keragaman Morfologi, Fenolik, Flavonoid dan Antioksidan Mutan Celosia cristata L. Hasil Mutasi Etil Metan Sulfonat (EMS) pada Generasi M2

Abstract

Tanaman jengger ayam atau Celosia cristata L. merupakan tanaman yang memiliki karakter unik dan berpotensi secara ekonomi. Tanaman tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tanaman ornamental, bunga potong, hingga fitofarmaka. Penelitian ini bertujuan mempelajari karakter berdasarkan morfologi, kandungan fenolik, flavonoid, dan antioksidan pada mutan generasi M2 hasil senyawa etil metan sulfonate (EMS), serta mendapatkan karakter dengan kandungan fitokimia yang tinggi. Penelitian ini menggunakan 63 genotipe dengan 53 genotipe hasil mutasi akut dan 9 genotipe hasil mutasi kronik. Mutan C. cristata pada generasi M2 menghasilkan keragaman nilai pada setiap karakter vegetatif dan generatifnya. Keragaman bentuk batang terdiri atas bulat, bulat pipih, dan pipih. Keragaman bentuk daun terdiri atas lancelote to elips, elips, ovate, broad ovate. Karakter bentuk bunga yang diamati berdasarkan perbedaan malformasi bentuk infloresens. Genotipe G1.1 memiliki kandungan fitokimia tertinggi dengan fenolik sebesar 12,6 mg GAE g-1, flavonoid sebesar 3,22 mg QE g-1, dan antioksidan sebesar 0,43 μmol TE g-1. Jarak ketidakmiripan suatu karakter lebih dipengaruhi oleh bentuk malformasi bunga dari setiap nomor genotipe yang teramati. Seleksi dapat dilakukan pada generasi M2 dan dikatakan efisien karena nilai heritabilitasnya tinggi. Genotipe C2.14, C6.2, dan G1.1 berpotensi dikembangkan ke industri fitofarmaka karena memiliki kandungan fitokimia yang tinggi.

The cockscomb plant, Celosia cristata L., is a species with unique characteristics and economic potential. This plant can be utilized as an ornamental, cut flower, or phytopharmaceutical crop. This research aims to investigate the morphological and phytochemical characteristics of M2 generation mutants induced by ethyl methane sulfonate (EMS) and identify traits with high phytochemical content. This study used 63 genotypes with 53 acute mutation-derived genotypes and 9 chronic mutation-derived genotypes. Mutants of C. cristata in the M2 generation exhibited diverse values for each vegetative and generative character. Stem shapes displayed variations, including round, round-flat, and flat. Leaf shapes demonstrated diversity, ranging from lanceolate to elliptical, elliptical, ovate, to broad ovate. Flower shapes were observed based on differences in inflorescence malformations. Genotype G1.1 had the highest phytochemical content, with phenolic content of 12.6 mg GAE g-1, flavonoid content of 3.22 mg QE g-1, and antioxidants of 0.43 μmol TE g-1. The dissimilarity in characters was primarily influenced by the malformation of inflorescence shapes in each observed genotype number. Selection can be carried out in the M2 generation and is considered efficient due to its high heritability values. Genotypes C2.14, C6.2, and G1.1 show potential for development in the phytopharmaceutical industry due to their high phytochemical content.