Show simple item record

dc.contributor.advisorArnaya, I Nyoman
dc.contributor.advisorHestirianoto, Totok
dc.contributor.authorNugraha, Adam Lingga
dc.date.accessioned2024-01-17T09:08:59Z
dc.date.available2024-01-17T09:08:59Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135074
dc.description.abstractIndonesia memiliki potensi dan prospek perikanan yang sangat besar dan cerah. Oleh karena itu, perlu adanya pendugaan stok sumber daya ikan di laut (stock assessment) dan pengembangan teknologi penangkapan ikan yang efektif. efisien dan produktif dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam, yaitu dengan mengetahui tingkah laku ikan. Pendugaan distribusi arah dan kecepatan renang ikan penting dalam mengetahui tingkah laku ikan. Sebagai upaya untuk mendukung tersedianya informasi tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan Sistem Akustik Bim Terbagi (Split Beam Acoustic System). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari arah dan kecepatan renang ikan pelagis serta hubungannya dengan faktor-faktor oseanografi fisika. Penelitian dilaksanakan di perairan pesisir Utara Jawa Tengah, pada tanggal 6-11 Maret 2005, dengan posisi 6°10'002" L.S, 109°10'00" B.T dar 6°35'38" L.S, 109°10'00" B.T sampai dengan 6°35'38" L.S. 110°11'38" B.T dan 6°48'00" L.S. 110°11'38" B.Τ. Alat untuk pengambilan data akustik adalah SIMRAD EY 500 Scientific Echosounder, alat untuk pengambilan data oseanografi adalah Current Meter Valeport plus seri 108/308 yang dilengkapi dengan sensor suhu, salinitas dan kedalaman. Desain survei yang digunakan adalah systematic triangular transect. Sebaran suhu di perairan Laut Jawa semakin menurun seiring dengan bertambahnya kedalaman, yaitu dengan kisaran 28,59 °C hingga 30,09 °C. Secara horizontal suhu meningkat seiring bertambahnya jarak dari pantai. Nilai salinitas memiliki karakteristik yang berbeda dengan nilai suhu. Nilai salinitas semakin meningkat dengan semakin dalamnya perairan. Nilai salinitas berkisar antara 32,57 psu hingga 34,15 psu. Secara horizontal nilai salinitas meningkat dengan bertambahnya jarak dari pantai. Kecepatan arus berkisar antara 0,07-0,92 m/detik. Arus semakin cepat ke arah laut lepas, arah arus relatif ke arah Selatan. Berdasarkan data kecepatan renang ikan yang terdeteksi, nilai minimum kecepatan renang ikan adalah 0,19 m/detik dan nilai maksimum adalah 9,99 m/detik, dengan kecepatan rata-rata 3,99 m/detik. Sebaran suhu secara vertikal semakin menurun sedangkan nilai salinitas meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman, kecepatan renang ikan semakin menurun. Sebaran suhu secara horizontal relatif homogen, sedangkan nilai salinitas semakin meningkat dengan bertambahnya jarak dari pantai, arah renang ikan tunggal yang terdeteksi menjauh dari arah pantai dengan kecepatan yang bervariasi. Arah arus di perairan pesisir Utara Jawa Tengah relatif ke arah Selatan, sedangkan arah pergerakan ikan lebih dominan ke arah Barat hingga Timur laut. Hubungan kecepatan renang ikan dengan panjang ikan, dimana semakin panjang tubuh ikan, kecepatan renang ikan relatif semakin tinggi dan nilai TS semakin besar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcIkan pelagisid
dc.subject.ddcSplitid
dc.subject.ddcBeam Acoustic Systemid
dc.titleStudi distribusi arah dan kecepatan renang ikan pelagis di perairan laut Jawa dengan menggunakan sistem akustik bim terbagi (Split Beam AcousticSystem) pada bulan maret 2005id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record