Fluktuasi kandunganoksigen terlarut selama 24 jam pada lokasi karamba jaring apung Ciputri di waduk Cirata, Kabupaten Cianjur
View/ Open
Date
2005Author
Octaviany, Marisa Jusie
Adiwilaga, Enan M.
Effendi, Hefni
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fluktuasi ketersediaan oksigen terlarut selama 24 jam pada kedalaman 0; 0,75; 2; 4; 8; dan 17 m, melalui pendekatan proses fotosintesis dan respirasi dengan menggunakan metode botol gelap dan botol terang. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Karamba Jaring Apung Ciputri, Waduk Cirata dengan pengambilan contoh pada bulan Mei dan Juni 2005 masing-masing satu kali.
Konsentrasi oksigen terlarut umu umumnya menunjukkan penurunan seiring dengan bertambahnya kedalaman. Tipe distribusi vertikal oksigen di Waduk Cirata, khususnya di lokasi pengamatan, dapat digolongkan ke dalam tipe clinograde dan heterograde positif. Rendahnya konsentrasi oksigen (< 2 mg/l) di lapisan bawah berkaitan dengan penggunaan oksigen secara intensif untuk mendekomposisi bahan organik yang berasal dari lapisan atas.
Pada pengamatan di bulan Mei, konsentrasi oksigen tertinggi terjadi pada pukul 14.00 (7,58 mg/l) di kedalaman 0,75 m, sedangkan pada pengamatan di bulan Juni terjadi pada pukul 22.00 (6,31 mg/l) di permukaan perairan. Fluktuasi konsentrasi oksigen terlarut dipengaruhi oleh pasokan oksigen (hasil proses fotosintesis, difusi dari udara, perambatan oksigen, inflow) dan konsumsi oksigen (terutama untuk respirasi organisme dan dekomposisi bahan organik).
Kedalaman kompensasi berdasarkan pengamatan selama 24 jam yang dilakukan di bulan Mei adalah 1,4 m, sedangkan pada bulan Juni adalah 1,5 m. Artinya, oksigen berlebih (Net Primary Productivity) yang dihasilkan dari proses fotosintesis selama 12 jam, untuk disumbangkan ke perairan, hanya terdapat sampai kedalaman sebelum 1,4 dan 1,5 m. Setelah kedalaman tersebut, oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis selama 12 jam tidak mencukupi kebutuhan respirasi organisme perairan dan proses lain yang membutuhkan oksigen. Bila konsentrasi oksigen pukul 06.00 pada hari sebelumnya rendah, dapat menimbulkan defisit oksigen. Pada kondisi seperti ini, sumbangan oksigen dari sumber selain fotosintesis sangat membantu.