dc.description.abstract | Penelitian ini berupaya untuk mengamati berbagai faktor yang diperkirakan beresiko terhadap kematian bayi dan daya tahan hidup bayi di masa perinatal. Data berasal dari RS Dr. Hasan Sadikin, Bandung periode Januari hingga Juni 1998. Peubah-peubah penjelas yang diamati adalal1 riwayat aborsi, asfiksia, prematuritas, berat bayi ketika lallir, pendidikan ibu, dan usia ibu ketika melallirkan. Peubah responnya adalah lamanya bayi bertahan hidup dalam masa perinatal, ditambal1 satu peubah indikator untuk kctersensoran pengamatan. Analisis peubah tunggal dilakukan untuk melihat peranan masingmasing peubah dan lalu analisis peubah ganda untuk melihat peranan peubah secara bersama-sama.
Peubah yang pengaruhnya nyata adalah berat bayi ketika lahir, prematuritas, dan asfiksia. Pengaruh asfiksia paling besar terhadap resiko kematian bayi karena menentukan hidup bayi di menit-mcnit pertamanya setelah lallir. Resiko relatif untuk peubal1 berat bayi ketika lahir, prematuritas, dan asfiksia berturut-turut adalah 1.42, 1.34, dan 2.55.
Resiko kematian terbesar dalam masa perinatal terdapat pada bayi yang mengalarni asfiksia, prematur dan bcrat lahimya kurang dari 2500 gram. Rcsiko kcmatian tcrkccil tcrdapat pada bayi yang tidak mcngalarni asfiksia, tidak prcmatur, dan bcrat Iahimya lcbih dari 2500 gram. | id |