dc.description.abstract | Ikan laut dan produk olahannya yang merupakan sumber protein dan lemak bagi manusia dapat menjadi malapetaka bila telah terkontaminasi logam berat. Kontaminasi dapat berasal dari pencemaran laut tempat ikan tersebut hidup atau terjadi pada proses penanganan dan pengolahan.
Kadar Pb, Cd, dan Cr ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan japuh (Dussumieria acuta), dan ikan teri (Stolephorus spp.), serta produk olahannya ditentukan dengan spektrofotometri serapan atom setelah melalui destruksi kering dengan penambahan HNO3 pekat. Kadar protein ditentukan melalui pengukuran kadar N-total dengan autoanalyzer, kadar lemak ditentukan dengan ekstraksi menggunakan alat Soxhlet, dan kadar NaCi ditentukan dengan argentometri cara Mohr.
Kadar Pb dan Cd ketiga jenis ikan dan produk olahannya masih di bawah ambang batas yang diizinkan. Kadar Pb tertinggi sebesar (0,2143 ± 0,0155) ppm dan kadar Cr tertinggi sebesar (0,0771 ± 0,0465) ppm berturut-turut terdapat pada ikan japuh segar dan pada ikan kembung segar, edangkan kadar Cd dalam semua jenis ikan dan produk olahannya tidak terdeteksi. Kadar protein tertinggi dimiliki oleh ikan japuh segar (92,54 ± 1,1720)% bobot kering dan kadar lemak tertinggi terdapat pada ikan kembung peda (27,52 ± 0,3694)% bobot kering. Jenis ikan dan pengolahan sangat nyata mempengaruhi kadar Pb, protein, lemak, dan garam (NaCl). Kadar Cr tidak nyata dipengaruhi oleh jenis ikan dan pengolahan. | id |