| dc.description.abstract | Sektor industri merupakan salah satu sektor utama penggerak roda perekonomian di Indonesia yang telah memberikan kontribusinya sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto). Peran sektor industri pengolahan pada tahun 2004 diperkirakan mencapai lebih dari seperempat atau sekitar 25,02 persen dari komponen pembentukan PDB. Saat ini perusahaan industri besar atau sedang jumlahnya relatif lebih kecil, yaitu sekitar 0,88 persen, tetapi nilai tambah yang diberikannya relatif lebih besar, yaitu sebesar 89 persen. Nilai tambah tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan laju pertumbuhan sebesar 23,24 persen. Hal ini disebabkan oleh nilai produksi industri makanan dan minuman yang dihasilkan dalam jumlah yang besar yaitu sekitar 15,42 persen dari total nilai produksi.
Industri pengolahan makanan memerlukan bahan baku dalam pengolahannya. Kebutuhan bahan baku merupakan komponen penting bagi perusahaan yang melaksanakan proses produksi, karena persediaan bahan baku akan menjamin lancar tidaknya suatu proses produksi. Jika suatu perusahaan tidak memiliki persediaan bahan baku, maka tidak dapat memenuhi permintaan langganannya. Hal ini terjadi karena tidak selamanya barang tersedia di pasar, ada beberapa bahan baku es krim yang diperoleh secara impor, yaitu SMP (Skimmed Milk Powdered) dan gula pasir. Oleh karena itu, penerapan manajemen persediaan bahan baku harus dilakukan secara efektif dan efisien, agar persediaan bahan baku tidak terlalu sedikit atau berlebihan karena akan merugikan perusahaan. Ketersediaan bahan baku yang sedikit akan menghambat proses produksi, dan kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya penyimpanan dan resiko kerusakan bahan baku... | id |
