Show simple item record

dc.contributor.advisorPurwito, Agus
dc.contributor.authorWidiarti, Wiwin
dc.date.accessioned2024-01-16T01:25:32Z
dc.date.available2024-01-16T01:25:32Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134776
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi klon-klon tanaman kentang yang diperoleh melalui proses persilangan dan fusi protoplas hasil penelitian sebelumnya. Aspek yang diuji adalah ketahanan klon-klon kentang tersebut terhadap penyakit busuk lunak (Erwinia carotovora) baik di rumah kasa maupun secara in vitro. Penelitian yang dilaksanakan terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama dilakukan di rumah kasa dan percobaan ke dua dilakukan secara in vitro. Kedua percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan klon sebagai faktor tunggal. Pada pengujian di rumah kasa terdiri atas 10 klon/kultivar kentang (Granola, Atlantik, AD6, AD9, AD21, D25, BFP5.6, AA4, PAS 3064, dan Kmg). Masing-masing perlakuan diulang 10 kali, dan setiap satuan percobaan terdiri dari 1 tanaman. Sebagai kontrol adalah Atlantik. Pengujian ketahanan secara in vitro terdiri atas 20 klon/kultiver kentang (AD4, AD7, AD9, AD21, A13, AA4, A18B4, A18E7, BFP 5.6, BFSST.2, BFPTV.3, BF15Am, BF15.Car 216, BF15.Ni 106, BF15 (2n=2x), Car.Ni 1, Car.Ni 2, D21B, D25A, PAS 3064) serta dua kultivar yaitu kultivar Granola dan kultivar Atlantik sebagai pembanding rentan. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali, sehingga terdapat 88 unit percobaan. Unit percobaan sama dengan unit pengamatan. Setiap unit percobaan terdiri dari satu botol kultur dengan lima planlet. Inokulasi bakteri dilakukan dengan inokulum bakteri Erwinia carotovora pada kepekatan 1,2 x 10º sel/ml pada panjang gelombang 600 nm yang setara dengan (OD 0,5). Inokulasi dilakukan melalui teknik siram pada permukaan media. Dari hasil pengamatan di Rumah Kasa semua klon yang diuji tahan terhadap penyakit busuk lunak (E. carotovora). Pada penelitian secara in vitro yang termasuk klon tahan adalah AD7 dan BFSST.2, satu klon agak tahan yaitu AD4, dan sisanya termasuk klon rentan (A13, A18B4, A18E7, AA4, AD21, AD9, BFPTV.3, BF15(2n=2x), BF15Am, BF15.Car 216, BF15.Ni 106, BFP 5.6, Car.Ni 1, Car.Ni 2, PAS 3064, D21B, D25A, Granola, dan Atlantik). Pengujian ketahanan penyakit pada percobaan secara in vitro lebih efektif daripada percobaan di rumah kasa karena kondisi lingkungan lebih terkontrol dari pengaruh lain.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddckentangid
dc.subject.ddcErwinia carotovoraid
dc.titlePengujian ketahanan beberapa klon kentang terhadap penyakit busuk lunak Erwinia carotovoraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record