Show simple item record

dc.contributor.advisorSujiprihati, Sriani
dc.contributor.advisorSyukur, Muhamad
dc.contributor.authorMaknani, Kartika Trias
dc.date.accessioned2024-01-15T03:28:15Z
dc.date.available2024-01-15T03:28:15Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134667
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mempelajari daya tumbuh benih dari tiap bagian buah pepaya (Carica papaya L.) dan pertumbuhannya, serta mempelajari perbandingan tipe seks tanaman pepaya hasil selfing bunga hermaprodit pada enam genotipe pepaya. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor, pada bulan Oktober 2002 sampai bulan Mei 2003. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah hasil selfing bunga hermaprodit enam genotipe pepaya. Benih yang diperoleh dari tiap bagian buah ditanam seluruhnya. Pengamatan dilakukan pada daya tumbuh benih, pertumbuhan vegetatif, dan tipe seks tanaman. Daya tumbuh benih diamati dengan menghitung seluruh populasi benih yang tumbuh. Hasil pengamatan diperbandingkan sehingga diketahui bagian buah mana yang menghasilkan benih tumbuh terbanyak. Karakter vegetatif yang diamati adalah tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun. Rancangan percobaan yang digunakan untuk menguji hasil pengamatan karakter vegetatif adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Tipe tanaman diamati pada seluruh populasi tanaman saat tanaman telah menghasilkan bunga. Hasil pengamatan diuji dengan uji Khi-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang lemah antara letak benih dalam buah dengan jumlah benih tumbuh. Secara umum, dari hasil sidik ragam, peubah tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun mempunyai pengaruh yang nyata pada masing-masing genotipe. Letak benih dalam buah tidak berpengaruh nyata pada semua peubah, berarti benih-benih dari semua bagian buah akan mempunyai tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun yang sama. Semua karakter vegetatif yang diamati mengalami peningkatan pertumbuhan setelah dilakukan pemupukkan saat tanaman berumur 7 MST. Seluruh populasi tanaman yang diamati menghasilkan dua macam tipe seks, yaitu hermaprodit dan betina. Genotipe tanaman dan letak benih dalam buah tidak berpengaruh terhadap persentase tanaman hermaprodit dan betina yang dihasilkan. Perbandingan tanaman hermaprodit dan betina yang dihasilkan dari selfing bunga hermaprodit mendekati 2:1 atau 3:1. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa letak benih tidak dapat dijadikan acuan untuk membedakan daya berkecambah, tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun. Pertumbuhan karakter vegetatif dipengaruhi oleh faktor genetik masing-masing genotipe. Jenis tanaman yang dihasilkan dari selfing bunga hermaprodit adalah tanaman hermaprodit dan betina dengan jumlah tanaman hermaprodit yang lebih besar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPepayaid
dc.titleEvaluasi karakter morfologi dan determinasi tipe seks secara konvensional enam genotipe pepaya Caricapapaya L.id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record