Show simple item record

dc.contributor.advisorSastrosumarjo, Sarsidi
dc.contributor.advisorSujiprihati, Sriani
dc.contributor.authorMalau, Ika Natalia
dc.date.accessioned2024-01-15T02:07:22Z
dc.date.available2024-01-15T02:07:22Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134654
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Tajur, Bogor selama bulan Februarń sampai September 2003, yang bertujuan untuk mendapatkan genctipe cabal yang berdaya hasil tinggi dalam bentuk hibrida (single cross (SC) atau double cross (DC)) atau galur keturunan silang balik. Selain itu hasil dari penelitian ini dapat menjadi informasi bagi pemulia tanaman dalam pengembangan pembentukan varietas berdaya hasil tinggi. Metode yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan satu faktor (genotipe). Bahan tanaman yang digunakan terdiri dari 24 genotipe yang didapat dari koleksi PSPT yang berasal dari Gene Bank Plant Research International The Netherldans dan East West Seed Indonesia. Pengamatan daya hasil dibagi dua, yaitu pengamatan pada fase vegetatif dan generatif. Pengamatan vegetatif terdiri dari tinggi tanaman, tinggi dikotomus, warna ruas/buku, diameter batang, Jumlah buku/tanaman, dan warna batang. Sedangkan pengamatan generatif terdiri dari posisi pedicel, posisi buah, warna buah muda, warna buah matang, umur berbunga, umur mulai panen, jumlah bunga per buku per tanaman, bobot buah total, jumlah buah per tanaman, panjang buah rata-rata, diameter buah, bobot buah per petak dan bobot rata-rata per buah per tanaman. Korelasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh setiap peubah terhadap daya hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa genotipe hibrida berdaya hasil tinggi dari Jatilaba (JIxCC-27. (JIxCT-30)x(JIxCC-27), (JixCC-27)x(JIxCA-25). (JIxCC-27)x(CC-27xJI), JIxCA-25, dan CA-25xJi) sedangkan galur-galur keturunan silang balik (BC1-1, BC1-13, BC1-115, BC1-53, BC2-33, BC3-73, BC3-84, dan BC3-86) mempunyai daya hasil lebih rendah dari Jatilaba. Genotipe hibrida berdaya hasil tinggi (JIxCC-27, (JIxCC-27)x(JIxCA-25). JIxCA-25, dan CA-25xJI) yang didapat harus disilangkan dengan genotipe yang tahan terhadap antraknosa sehingga didapat genotipe berdaya hasil tinggi dan tahan terhadap antaknosa dengan metode back cross. Pada galur keturunan silang balik perlu dilanjutkan backcross dengan tetuanya Jatilaba sebagai tetua donor untuk mendapatkan hasil sama dengan Jatilaba. Sedangkan genotipe hibrida perlu didapatkan generasi F2 sehingga diperoleh pisahan transgresif yang lebih baik dari tetuanya guna diseleksi untuk mendapatkan genotipe yang hasilnya lebih tinggi dari tetuanya. Jumlah buah/lanaman dan jumlah buku/tanaman merupakan karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi genotipe yang berdaya hasil tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCabaiid
dc.titleUji daya hasil berbagai genotipe cabai Capsicum sp.id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record