Show simple item record

dc.contributor.advisorWinandi, Ratna
dc.contributor.authorNasution, Yunita Hafni
dc.date.accessioned2024-01-15T00:27:06Z
dc.date.available2024-01-15T00:27:06Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134615
dc.description.abstractSalak merupakan salah satu komoditas hortikultura yang yang sangat potensial dikembangkan, salah satunya adalah species Salak Sidimpuan. Hal ini dapat dilihat dari permintaan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Namun permintaan akan buah salak ini masih belum dapat dipenuhi, baik untuk dalam negeri sendiri maupun untuk diekspor ke luar negeri. Permasalahan dalam usahatani Salak Sidimpuan antara lain pengusahaan yang masih bersifat tradisional dengan produktivitas yang relatif masih rendah. Sehingga tidak dapat memenuhi permintaan dalam negeri. Selain itu, umur penyimpaan Salak Sidimpuan yang relatif pendek mengakibatkan petani memerlukan pemasaran yang cepat, sedangkan posisi petani dalam pemasaran sangat lemah. Sehingga petani tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga dan pasar. Berdasarkan hal tersebut maka, penelitian in bertujuan untuk (1) Menganalisis pendapatan usahatani Salak Sidimpuan, (2) Menganalisis saluran pemasaran Salak Sidimpuan, (3) Menganalisis pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar pada setiap lembaga pemasaran, (4) Menganalisis sebaran margin pemasaran serta farmer's share pada setiap jalur pemasaran. Penelitian dilakukan di Desa Parsalakan, Kecamatan Padangsidimpuan Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara langsung pada responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari BPS, Departemen Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan, Pusat Studi Ekonomi (PSE), Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, dan sumber lain yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerimaan rata-rata usahatani Salak Sidimpuan adalah Rp 19.508.866,67 per tahun. Sedangkan biaya tetap rata-rata sebesar Rp 26.140,00 dan biaya variabel rata-rata sebesar Rp 920.973,30 dan biaya diperhitungkan sebesar Rp 1.344.666,67 yang harus dikeluarkan per tahun, sehingga total pendapatan rata-rata petani setiap tahunnya adalah Rp17.181.386,67 dengan luas lahan rata-rata 2,28 ha. Artinya Usahatani Salak Sidimpuan tidak memerlukan biaya input yang tinggi dengan pendapatan total yang cukup tinggi. Dengan R/C Rasio rata-rata setiap petani sebesar 6,4 yang berarti bahwa setiap Rp. 1,00 rupiah yang dikeluarkan akan mendapat imbalan penerimaan sebesar 6,4 rupiah. Dilihat dari nilai pendapatan dan R/C Rasio yang didapat, usahatani layak untuk diusahakan. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPendapatan usahatanid
dc.subject.ddcSalakid
dc.subject.ddcSumatera Utaraid
dc.subject.ddcPadangsidimpuanid
dc.titleAnalisis pendapatan usahatani dan pemasaran salak sidimpuan : Di desa parsalakan kecamatan Padangsidempuan Barat Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record