Show simple item record

dc.contributor.advisorDharmaputra, Okky Setyawati
dc.contributor.advisorRetnowati, Ina
dc.contributor.authorWinania
dc.date.accessioned2024-01-12T04:03:35Z
dc.date.available2024-01-12T04:03:35Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134552
dc.description.abstractInformasi serangan cendawan dan kontaminasi aflatoksin pada biji kacang tanah mentah di pasar tradisional adalah penting, karena jenis kacang tanah tersebut merupakan bahan baku berbagai produk pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti bumbu pecel, bumbu gado-gado, bumbu sate dan lain-lain. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui persentase butir kacang tanah mentah yang terserang cendawan dan kandungan aflatoksin B₁ pada 54 sampel kacang tanah yang diperoleh dari pengecer di beberapa pasar tradisional di kabupaten Wonogiri dan kota Solo, Jawa Tengah di musim hujan pada bulan Februari 2003. Analisis kadar air dilakukan dengan metode oven pada suhu 103°C selama 3 jam. Analisis kualitas fisik butir dilakukan dengan cara memisahkan butir utuh, keriput dan rusak. Butir rusak meliputi butir retak, patah, terserang serangga atau cendawan dan berubah warna. Isolasi cendawan dilakukan dengan metode penanaman langsung menggunakan media Aspergillus Flavus and Parasiticus Agar untuk mengisolasi Aspergillus fiavus dan media Dichloran 18% Glycerol Agar untuk mengisolasi cendawan pascapanen lain. Kandungan aflatoksin B, dianalisis dengan metode Enzym Linked Immunosorbent Assay. Kadar air kacang tanah dari kabupaten Wonogiri (10.7%) dan dari kota Solo (11.0%) lebih tinggi dari kadar air yang aman untuk disimpan (8-9%). Persentase butir utuh, keriput dan rusak kacang tanah dari kabupaten Wonogiri masing-masing adalah 64.2, 7.1 dan 28.7%, sedangkan dari kota Solo masing-masing adalah 62.8, 7.2 dan 30.0%. Sebanyak 18 dan 15 spesies cendawan terisolasi masing- masing dari kabupaten Wonogiri dan kota Solo. Aspergillus flavus adalah cendawan yang dominan pada kacang tanah dari kabupaten Wonogiri maupun kota Solo dengan persentase sampel yang terserangan 96.3 dan 100%. Kandungan aflatoksin B₁ yang lebih dari 15 ppb pada sampel kacang tanah dari kabupaten Wonogiri dan kota Solo masing-masing adalah 40.7 dan 29.9%. Pada tahun 1999 Codex Alimentarius Commission menetapkan kandungan afiatoksin total pada kacang tanah yang akan diproses adalah 15 ppb.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcCendawanid
dc.subject.ddcKacang tanahid
dc.subject.ddcJawa Tengahid
dc.subject.ddcSoloid
dc.titleSerangan cendawan pascapanen dan kontaminasi aflatoksin pada kacang tanah di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Wonogiri dan Kota Solo Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record