dc.contributor.advisor | Guntoro, Dwi | |
dc.contributor.author | Wibowo, Arif | |
dc.date.accessioned | 2024-01-11T03:21:58Z | |
dc.date.available | 2024-01-11T03:21:58Z | |
dc.date.issued | 2024-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134461 | |
dc.description.abstract | The productivity of Indonesian palm oil has not reached its maximum potential.
One of the reasons for this lack of productivity is the presence of weeds. Weeds
have the potential to reduce yields of Fresh Fruit Bunches (FFB), so it is necessary
to control them. The presence of weeds can diminish the yield of FFB; therefore,
weed control is essential. Proper weed control can enhance FFB productivity. In
weed control, appropriate steps are required, starting from planning, organizing,
applying, and monitoring. The internship was conducted at Surya Adi Estate and
Mesuji Estate, Sampoerna Agro, South Sumatra, where I served as KHL, a
foreman's assistant, and an assistant supervisor. The KHL handled all technical
aspects in the field, the foreman's assistant assisted the foreman in both technical
and managerial tasks, and the assistant supervisor aided the assistant in
managerial aspects. Primary data observation involved analyzing weed vegetation
at various growth stages. The internship results indicated the application of manual
and chemical weed control in accordance with company standards. The
observations revealed that broadleaf weeds, such as Mucuna bracteata DC and
Mikania micrantha Kunth, dominated at the TBM growth stage. Clidemia hirta D.
Don, Ageratum conyzoides L., and Asystasia gangetica (L.) were prevalent at the
young, adolescent, and mature stages of oil palm growth (TM). Among grassy
weeds, Panicum sarmentosum Roxb was the dominant species at the TBM stage,
while Cyperus rotundus L. was the most common sedge weed at the TBM growth
stage | id |
dc.description.abstract | Produktivitas minyak kelapa sawit Indonesia belum maksimal. Salah satu
penyebab kurangnya produktivitas yaitu gulma. Keberadaan gulma dapat
menghilangkan hasil pada TBS sehingga gulma perlu dikendalikan. Pengendalian
gulma yang tepat dapat meningkatkan produktivitas TBS. Dalam pengendalian
gulma perlu langkah yang tepat mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengaplikasian, dan pengawasan. Magang bertujuan meningkatkan kemampuan
teknis dan manajerial dalam budidaya di perkebunan kelapa sawit terutama dalam
melakukan manajemen pengendalian gulma. Magang dilakukan di Kebun Surya
Adi dan Kebun Mesuji, Sampoerna Agro Sumatera Selatan dengan menjadi KHL,
pendamping mandor, dan pendamping asisten. KHL melakukan semua aspek teknis
di lapangan, pendamping mandor membantu tugas mandor dalam aspek teknis dan
manajerial, pendamping asisten membantu tugas asisten dalam aspek manajerial.
Pengamatan data primer dengan melakukan analisis vegetasi gulma pada berbagai
umur. Hasil magang menunjukkan aplikasi pengendalian gulma manual dan kimia
sesuai dengan standar perusahaan. Hasil pengamatan menunjukkan jenis gulma
yang ditemukan didominasi oleh daun lebar, seperti Mucuna bracteata DC,
Mikania micrantha Kunth. pada umur tanam TBM. Clidemia hirta D. Don,
Ageratum conyzoides L., dan Asystasia gangetica (L.) pada umur tanam TM muda,
TM remaja, dan TM tua. Untuk jenis gulma rumput, yang mendominasi di umur
tanam TBM yaitu Panicum sarmentosum Roxb. Jenis gulma teki paling banyak di
umur tanam TBM yaitu spesies Cyperus rotundus L | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Manajemen Pengendalian Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Surya Adi PT Binasawit Makmur, Sumatera Selatan | id |
dc.title.alternative | Weed Management of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) in Surya Adi Estate, PT Binasawit Makmur, South Sumatra | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | application | id |
dc.subject.keyword | dominance | id |
dc.subject.keyword | organization | id |
dc.subject.keyword | planning | id |
dc.subject.keyword | supervision | id |