Penggunaan Booster Umpan pada Alat Tangkap Jaring Rampus di Perairan Palabuhanratu
Date
2023-10-19Author
Firdaus, Muhammad Fakhri
Zulkarnain
Mawardi, Wazir
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan teknologi alat tangkap jaring rampus dan metode operasi
penangkapannya tidak banyak mengalami perubahan dan cenderung statis. Selain
itu, permasalahan yang dihadapi oleh nelayan rampus di Teluk Palabuhanratu
adalah produktivitas hasil tangkapan yang tidak meningkat. Upaya yang dilakukan
adalah penggunaan booster umpan sebagai inovasi teknologi alat bantu pemikat.
Dengan demikian penelitian penggunaan booster umpan dengan kombinasi tiga
jenis umpan diperlukan untuk mendapatkan solusi permasalahan bagi nelayan
jaring rampus yang dapat memberikan peluang meningkatkan produktivitas hasil
tangkapan sekaligus meningkatkan pendapatannya. Metode yang digunakan yaitu
dengan membandingkan jaring rampus piece perlakuan dengan jaring rampus
piece kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Alat
Penangkapan Ikan FPIK IPB dan Perairan Teluk Palabuhanratu dengan metode
eksperimental fishing dengan melakukan sebanyak 20 trip sebagai ulangan. Hasil
penelitian yang didapatkan menunjukan peningkatan pada piece perlakuan
terhadap piece kontrol. Produktivitas jaring rampus perlakuan memiliki nilai yang
lebih besar daripada piece kontrol, yaitu sebesar 0,85 kg/piece dan 0,50 kg/piece,
kemudian untuk persentase pertambahan produksi jaring rampus piece perlakuan
terhadap kontrol sebesar 70,53%. Jaring rampus perlakuan mendapatkan
pendapatan bersih sebesar Rp14.446,00/piece sementara untuk piece kontrol
sebesar Rp6.287,00. The development of technology for Bottom Gillnet fishing gear and its
catching method has not much changed and tends to be static. In addition, the
problem faced by gillnet’s fishermen in Palabuhanratu is the productivity of their
catches does not increase. The effort made is the use of bait booster as the
innovation of luring tool technology. Thus research on the use of bait booster with
a combination of three types of bait is needed to find the solution to the problem
for gillnet’s fishermen which can provide opportunities to increase catch
productivity while increasing their income. The method used was to compare the
treatment gillnet piece with the gillnet control piece. This research was carried out
at the Fishing Equipment Technology Laboratory of FPIK IPB and Palabuhanratu
with an experimental fishing method by conducting 20 trips as repetition. The
research results showed an increase in the treatment piece against the control
piece. The productivity of treated gillnet has a greater value than the control piece,
which is 0.85 kg/piece and 0.50 kg/piece, then the percentage of treated piece
productivity is 70.53%. The treated gillnet gets a net income of Rp14,446.00
while the control piece gets Rp6,287,00.