Show simple item record

dc.contributor.advisorNasoetion, Andi Hakim
dc.contributor.advisorRusli, Said
dc.contributor.authorTirtawati, Ni Made
dc.date.accessioned2024-01-09T02:30:49Z
dc.date.available2024-01-09T02:30:49Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134182
dc.description.abstractPenelitian survai yang mengambil topik fertilitas pendudnk ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 1999 di Kabupaten Karangasem Propinsi Bali dengan pengambilan contoh di Kecamatan Karangasem sebagai ,vilayah perkotaan dan Kecamatan Kubu sebagai wilayah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keragaman fertilitas dengan memperhatikan urutan kelahiran di daerah pedesaan clan perkotaan dan untuk meW1at pola struktur keluarga setelah melembaganya program Keluarga Berencana di Bali. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pennasalahan kesalahan pelaporanjumlah anak yang dimiliki pada suatu survai yang mengakibatkan adanya ketidaktelitian data sehingga dapat menimbulkan bias lebih atau kurang pada beberapa ukuran dasar fertilitas. Pennasalal1an ini dicoba diatasi dengan memanfaatkan tradisi budaya nama bali yang khas dalam pengumpulan data. Dari hasil survai, umur ibu yang me1niliki anak berkisar antara 20 -45 tal1un dengan kelompok umur 25 -29 tal1un menempati urutan terbesar. Hampir 76% kelaltlran balita terjadi pada wanita kelompok umur 20 -29 tal1un. Keragaman jumlal1 anak yang dimiliki ditentukan oleh faktor usia ibu sebagai aspek demografi, faktor pendidikan dan status pekerjaan sebagai aspek sosial, dan faktor wilayah tempat tinggal (perkotaan clan pedesaan) sebagi faktor geografis. Dari kelalriran anak berumur O -4 tal1un, lebih dari 40% merupakan kelal1iran anak pertama. Pola sebaran kelal1iran anak menurut urutan kelalriran mempunyai pola menurun seiring dengan meningkaU1ya urutan kelaltlran anak baik di wilayah perkotaan dan pedesaan. Pola sebaran ini masih bersifat konsisten untnk periode 5 tal1un. Kecilnya frekwensi kelalriran anak bernama Nyoman (anak ketiga) dan Ketut (anak keempat) secara implisit mengandung makna telah terjadi penurunan tingkat fertilitas sebagaimana didukung oleh angka CBR dan TFR Kabupaten Karangasem talmn 1999 sebesar 12,65 dan 1.77. Rata-rata jumlal1 anak dalam struktur keluarga inti yang memiliki balita di daerah perkotaan adalal1 2 orang dan di daeral1 pedesaan adalah 2-3 orang. Hampir 81% ibu hanya memiliki seorang balita dari keseluruhan responden. Besamya persentase ini berarti program satu keluarga satu balita telal1 menunjnkkan hasil. Sedangkan keluarga yang memiliki dua balita lebih banyak dijumpai dengan tipe pertama yaitu keluarga dengan anak urutan pertama dan kedna.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcDescriptive analysisid
dc.titleKecenderungan struktur keluarga di pedesaan dan perkotaan : Suatu kajian deskriptif di Kabupaten Karangasemid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record